Selasa 31 Jan 2017 18:00 WIB

IKM Berorientasi Ekspor Dapat Insentif

Red:

BOYOLALI — Pemerintah meluncurkan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) untuk industri kecil dan menengah (IKM) di Tumang, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (30/1). Dengan fasilitas ini, IKM berorientasi ekspor diberikan kemudahan dan insentif fiskal untuk mengimpor bahan baku.

Insentif yang akan didapatkan berupa pembebasan bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Asalkan, impor bahan baku tersebut digunakan untuk produksi barang-barang ekspor.

Presiden Joko Widodo mengatakan, fasilitas KITE dapat menurunkan biaya produksi para pelaku IKM berorientasi ekspor secara signifikan. Sebab, bahan bakunya sebagian besar berasal dari impor.

"Dengan adanya KITE IKM ini, kita harapkan dapat memberikan dorongan, motivasi. Karena kalau ini benar-benar berjalan, paling tidak biaya produksi bisa ditekan turun," kata Jokowi saat meluncurkan fasilitas KITE IKM.

Jokowi mengatakan, para pelaku IKM berorientasi ekspor bisa menghemat biaya hingga 25 persen dengan adanya fasilitas tersebut. "Karena itu, kalau bisa dimanfaatkan IKM, daya saing akan menjadi lebih baik," katanya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Keuangan, efisiensi dengan adanya fasilitas KITE bisa mencapai Rp 5,51 miliar per tahun. Dengan efisiensi tersebut, dana yang sebelumnya digunakan untuk pajak impor bisa dialihkan untuk meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produk, dan ujungnya adalah menurunkan harga jual produk. "Sehingga, produk produk IKM agar dapat semakin bersaing di pasar internasional," kata Sri, Senin (30/1).

Kementerian Keuangan juga menggandeng Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Perindustrian untuk ikut memberikan fasilitas KITE untuk IKM. Kebijakan ini diambil mengingat semakin banyaknya produk IKM yang bisa tembus pasar internasional. Bahkan, industri perfilman di Hollywood sudah banyak menggunakan produk buatan Indonesia sebagai properti mereka. Johnny Depp dalam perannya di film Pirates of The Caribbean, Paris Hilton, bahkan Katy Perry menggunakan produk dari tangan-tangan terampil pengusaha IKM di Indonesia.

Beberapa produk mulai dari tas, rambut palsu, kerajinan tembaga, kerajinan mutiara dibuat di daerah-daerah usaha IKM di berbagai wilayah di Indonesia. Terbukti, produk yang dihasilkan di Indonesia dapat bersaing di pasar internasional dan bertahan di tengah naik turunnya perekonomian Indonesia.

Sri mengatakan, peluncuran KITE sejalan dengan paket kebijakan pemerintah jilid I yang mengamanatkan untuk melakukan deregulasi peraturan untuk mendukung IKM.

"Sesuai dengan paket kebijakan tersebut, pemerintah diminta untuk mengembangkan UMKM dengan memberikan fasilitas fiskal, memberikan kemudahan skema dan persyaratan fasilitas kepabeanan, dan membuat saluran impor dan ekspor bahan baku dan hasil produksi UMKM," ujar Sri.

Fasilitas KITE IKM menyasar industri kecil dan menengah yang berdiri secara mandiri ataupun yang membentuk konsorsium berupa badan usaha, IKM koordinator, atau koperasi. Sementara, barang-barang yang dapat diberikan fasilitas KITE IKM merupakan bahan baku atau bahan penolong, mesin, atau barang contoh yang digunakan dalam menunjang proses produksi yang nantinya akan diekspor kembali.

Dipilihnya Desa Tumang, Boyolali, sebagai tempat peluncuran fasilitas KITE IKM lantaran di daerah tersebut banyak pengrajin tembaga yang produksinya diekspor sampai ke Eropa. Kendati demikian, selama ini bahan bakunya diperoleh melalui distributor.

"Dengan fasilitas KITE IKM, rantai pasok ini akan dipotong dan bea masuk dan PPN impornya juga dibebaskan. Harga produk Tumang nantinya akan lebih kompetitif karena ongkos bahan baku bisa dihemat," ujar Sri Mulyani.

Fasilitas ini diyakini akan meningkatkan nilai ekspor IKM. Sebab, para pelaku UKM akan lebih mudah dalam mendapatkan bahan baku yang berasal dari impor untuk keperluan produksi.

Selama ini kontribusi IKM Indonesia terhadap ekspor nasional tercatat masih relatif rendah jika dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Kontribusi sektor IKM terhadap ekspor Indonesia pada 2015 hanya 15,8 persen jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara sekawasan di Asia Tenggara. Sedangkan, kontribusi sektor IKM Thailand terhadap ekspor mencapai 29,5 persen dan Filipina mencapai 20 persen.  antara ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement