Selasa 31 Jan 2017 18:00 WIB

Disbudpar Kaji Pembenahan Akses Destinasi Wisata

Red:

SOREANG — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung menjadikan pengembangan destinasi wisata sebagai prioritas tahun ini. Pengembangan ini mencakup upa ya pembenahan akses menuju kawasan objek wisata.

Langkah pengembangan destinasi wisata tahun ini difokuskan di wilayah Pangalengan, Curug Cinulang, dan Ci calengka, serta Pasir Jambu, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira). "Kita men dorong juga agar wisatawan bisa ting gal lebih lama di destinasi wisata di Kabupaten Bandung. Hotel pun relatif sudah tersedia," ujar Kepala Bidang Pari wisata Kabupaten Bandung Rully Jaya Permana, Senin (30/1).

Rully menjelaskan, pengembangan destinasi wisata ini akan dikoor dina sikan dengan Dinas Pekerjaan Umum, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, serta kementerian terkait dan BUMN. Terutama terkait akses jalan menuju kawasan objek wisata. Ia akan mengu sul kan pembuatan jalan baru di sepan jang jalur destinasi wisata di Ciwidey. Menurut dia, pelebaran jalan bukan solusi. "Lahannya yang status nya bukan berada di hutan lindung," kata dia.

Bukan hanya soal infrastruktur penunjang, Disbudpar Kabupaten Ban dung pun berkeinginan membangun destinasi wisata baru di wilayahnya. Saat ini objek wisata di Kabupaten Bandung tersebar di 64 titik. Untuk menambah destinasi baru, kata dia, masih dibutuhkan kajian. Utamanya agar destinasi baru tersebut dapat bertahan lama.

Menurut Rully, tahun ini pun ren cananya dilakukan kajian mengenai ren cana induk pembangunan wisata di Kabupaten Bandung untuk kurun waktu 10 tahun ke depan. Kajian ini dise but bakal melibatkan para pelaku usaha di bidang pariwisata. Dengan rencana ini, diharapkan masa tinggal wisatawan di Kabupaten Bandung bisa meningkat.

Untuk mengenalkan destinasi wisa ta di wilayah Kabupaten Bandung ini dibutuhkan promosi. Rully menga takan, saat ini daerahnya belum mem punyai Badan Promosi Pariwisata Dae rah (BPPD). Menurut dia, untuk mem bentuk badan promosi tersebut persya ratannya harus berdasarkan kolektif organisasi pariwisata. Sementara hing ga kini masih ada organisasi pariwisata yang belum dibentuk. ¦ ed: irfan fitrat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement