Selasa 31 Jan 2017 17:00 WIB

Sleepless Melodrama Polisi Hitam

Red:

Polisi, narkoba, dan tembak-menembak. Kombinasi ini memang tidak lagi aneh bila dihadirkan. Dengan bumbu aksi perkelahian yang membetot, aroma mesiu yang kental, plus plot yang berliku dan membuat penasaran, jadilah kisah perburuan penjahat obat terlarang oleh sang jagoan alias polisi.

Namun, bagaimana jika justru si polisi itulah sang penjahat yang diincar? Inilah yang berusaha disuguhkan oleh sejumlah aktor kawakan lewat Sleepless.

Polisi Vincent Downs (Jamie Foxx) dan Sean Cass (T.I) terlibat dalam pencurian 25 kilogram kokain milik pengusaha hiburan malam Stanley Rubino (Dermot Mulroney). Celakanya, kokain tersebut merupakan pesanan bandar narkoba besar Rob Novak (Scoot McNairy), yang terpaksa memesan barang haram itu pada Rubino. Rubino kaget saat mendengar barang pesanan milik Novak telah dicuri saat akan dikirimkan. Tak butuh waktu lama untuk mengetahui bahwa pencurinya adalah Downs dan Cass. Rubino pun memerintahkan anak buahnya menculik putra Downs. Tujuannya agar Downs mau menukarnya dengan 25 kilogram kokain yang dicurinya. Benar saja, Downs panik saat tahu putranya Thomas (Octavius J. Johnson) berada di tangan Rubino. Ia pun berencana mengembalikan kokain yang dicurinya. Sebelumnya, penyidik polisi internal (provost) Jenniver Bryant (Michelle Monaghan) merasa curiga dengan tingkah Downs dan Sean, ia pun lantas membuntuti Downs tepat di saat Downs ingin menyelamatkan anaknya.

Sejatinya, Downs bukanlah polisi 'hitam' yang sesungguhnya. Dia melakukan itu lantaran  ada misi yang harus diselesaikannya. Namun, Downs tak ingin Bryant atau siapa pun mengetahui hal ini. Downs baru mengungkapkan rahasianya itu pada anaknya saat putranya itu merasa kecewa dengan aksi Downs mencuri kokain.

Rupanya,  Downs harus berhadapan dengan konsekuensi keputusannya. Dia pun berhadapan dengan  dua pihak dalam aksi penyelamatan anaknya itu: Bryant bersama rekannya Doug Dennison yang ingin membongkar kasus para polisi korup dan Rubino bersama Novak yang menginginkan kokain mereka.

Las Vegas

Isu polisi korup rasanya kerap menarik perhatian para sineas di Hollywood untuk mengangkatnya dalam sebuah film. Beberapa judul film menyinggung soal masalah ini dalam plot cerita mereka, seperti film Angeline Jolie Changeling atau film The Equalizer yang menampilkan Denzel Washington. Kini sutradara Baran bo Odar kembali mengangkat tema tersebut dalam film terbarunya berjudul Sleepless. Sang sutradara film The Silence (2010) ini melakukan daur ulang dari film Prancis, Sleepless Night (2011). Kali ini, Baran mengambil lokasi cerita di Las Vegas.

Film ini menyoroti masalah di kubu kepolisian dengan banyak oknum petugas yang justru terlibat dengan jaringan kejahatan. Sesuatu yang semestinya mereka "berantas". 

Baran berusaha menggambarkan betapa abu-abunya kehidupan para polisi baik dan jahat di kepolisian. Banyak dari polisi-polisi dalam film digambarkan "berkhianat" lantaran justru menjadi kaki tangan para penjahat. Untuk memerankan sosok polisi 'hitam' itulah, sang sutradara memilih Jamie Foxx. Setelah sukses melakonkan William Stacks di film Annie, kini Jamie Foxx berperan sebagai seorang polisi "jahat".  Pemilihan Jamie Foxx sebagai pemeran utama pun tampaknya tepat. Dia cukup apik memerankan sosok Downs.

Bersama Michelle Monaghan, seharusnya Foxx bisa beraksi lebih maksimal. Sayangnya, Sleepless terkesan sulit untuk membuat film aksi yang memukau. Kombinasi antara rangkaian adegan aksi, karakter, dan performa yang disuguhkan boleh dibilang serbatanggung.

Penonton memang  diajak dalam tegangnya aksi Downs menyelamatkan putra semata wayangnya itu. Semakin tegang sebab penonton diajak menebak mana polisi yang benar-benar baik dan mana yang memihak para penjahat.

Namun, kendati berusaha keras untuk menyajikan adegan tembak-menembak dan pertempuran yang dahsyat plus menegangkan, film ini tampaknya hanya mampu untuk menggapai level 'cukup' untuk upaya tersebut.

Dengan alur cerita yang mudah ditebak, Sleepless pun hadir dengan kisah yang monoton dan sedang-sedang saja. Terkadang, ada kesan lucu yang muncul, namun tidak terlalu berhasil. Ada pula kesan ingin tampil menarik, tapi rupanya kurang sukses menohok pula. Belum lagi ternyata aksi kejar-kejaran itu berlangsung hanya di satu lokasi, yakni kasino milik Rubino.

Bahkan, sempat pula muncul usaha untuk menggali sisi emosional lebih dalam terutama dalam adegan ketika Downs harus menyelamatkan anaknya. Akhirnya, Sleepless pun mewujud menjadi film melodrama action.

Maka, untuk kamu yang menginginkan keseruan dari aksi kejar-kejaran ala polisi dan penjahat Hollywood tanpa ada kejutan berarti di sana, film berdurasi satu jam 35 menit ini lumayan bisa menjadi alternatif. N ed: endah hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement