Selasa 31 Jan 2017 17:00 WIB

Atasi DM dengan Ekstrak Daun Kembang Telang

Red:

Saat ini terdapat sekitar 8,5 juta kasus diabetes melitus (DM) di Indonesia. Sebanyak 172 ribu kasus di antaranya yang menyebabkan kematian. Karena itu, berbagai penelitian diangkat untuk mengatasi masalah DM dan komplikasinya.

Salah satu penelitian tersebut dilakukan tim dari Swiss German University (SGU) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa yang dipimpin oleh Dr rer nat Maruli Pandjaitan. Tim ini mengeluarkan hasil evaluasi penelitiannya untuk menyembuhkan penyakit diabetes melitus (DM) dengan memanfaatkan ekstrak daun kembang telang.

Setelah melalui proses penelitian selama beberapa tahun, tim peneliti SGU menemukan bahwa ekstrak daun kembang telang (Clitoria ternatea) dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin pada tubuh manusia. Penemuan tanaman herbal diharapkan dapat menjadi solusi pengobatan herbal bagi pasien DM dalam waktu relatif lebih cepat dan biaya yang relatif lebih murah.

"Para peneliti di dunia telah melakukan penelitian pada daun kembang telang sebagai salah satu cara mengobati penyakit diabetes melitus (DM)," kata Maruli, di Bogor, Jumat (27/1).

Tim SGU sudah melakukan penelitian untuk mengekstraksi daun kembang telang untuk membantu penyembuhan pasien DM sekitar empat tahun yang lalu. Pada 2015, penelitian ini diaplikasikan pada pasien DM di Puskesmas Tanah Sareal serta pada 2016 di Puskesmas Merdeka dan Puskesmas Pulo Armin. Seluruh puskesmas ini berada di daerah Kota Bogor karena penelitian ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor.

Percobaan dimulai dengan menggunakan tikus atau mencit yang sengaja dibuat dalam keadaan DM dengan menyuntikkan sejenis bahan kimia, aloksan. Percobaan ini memperlihatkan pankreas mencit tidak dapat menghasilkan insulin sehingga kadar gula darahnya naik dan kadar insulinnya menurun.

"Setelah pemberian ekstrak daun kembang telang ini selama delapan pekan, ditemukan bahwa kadar gula darah pada tikus mulai kembali normal dan kadar insulinnya meningkat," katanya.

Sejak 2015, tim peneliti SGU mulai mengaplikasikan ekstrak daun kembang telang pada manusia. Terakhir tim mengaplikasikannya kepada 25 pasien DM di Puskesmas Pulo Armin, Kota Bogor.

Semua penelitian dilakukan langsung ke pasien DM dan menghasilkan kontrol yang baik sehingga dapat menggantikan obat yang diberikan dokter atau obat lainnya. Pasien DM dihentikan pengobatannya selama tiga pekan dan diganti dengan ekstrak daun kembang telang selama enam pekan.

Setelah itu, tim memantau pasien yang sudah tidak meminum ekstrak daun kembang telang lagi untuk mengetahui apakah masih dalam keadaan sehat atau tidak. Setelah delapan pekan, empat dari 10 pasien diketahui masih tetap sehat dengan kadar gula darah dalam batas normal, yaitu antara 70-120 mg/dl. "Dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak daun kembang telang ini dapat menyembuhkan penyakit diabetes secara total," kata Maruli.

Jika mengonsumsi herbal tersebut lebih lama atau sekitar 20 pekan, masalah DM dapat diatasi. Diharapkan penelitian tersebut dapat memberikan informasi pilihan untuk terapi pasien DM yang selama ini bergantung pada pengobatan yang ada. n ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement