Ahad 29 Jan 2017 18:47 WIB

Mantan Tim Rio Haryanto di F1 Bangkrut

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Rio Haryanto saat masih membalap untuk tim Manor Racing.
Foto: Antara/Manor Grand Prix Racing
Rio Haryanto saat masih membalap untuk tim Manor Racing.

REPUBLIKA.CO.ID, BANBURY - Tim balap Formula One (F1) asal Banbury, Inggris, Manor Racing, secara resmi dinyatakan bangkrut. Tim yang pernah diperkuat pembalap Indonesia, Rio Haryanto, itu sudah tidak bisa lagi ambil bagian dalam kalender balapan F1 musim 2017. Kebangkrutan tersebut menyusul gagalnya pihak manajemen mendatangkan investor baru.

Absennya investor secara otomatis membuat pihak Manor tak memiliki dana segar sebagai modal untuk berpartisipasi musim ini. Situasi ini, seperti dikutip BBC Sport, Ahad (29/1), sudah muncul pada musim lalu. Bahkan, Manor gagal memenuhi tenggat waktu sampai 6 Januari.

Situasi itu membuat Manor diambil alih oleh FRP Advisory, firma yang fokus di bidang pemulihan keuangan dan kepailitan. Sayangnya, lembaga ini juga mengalami kegagalan mendapatkan suntikan dana baru.

“'Manor tidak ditopang dengan keuangan yang cukup. Sehingga, membuat Manor sulit untuk bisa melanjutkan kesinambungannya pada tahun ini,” demikian pernyataan FRP.

Sejumlah strategi sebenarnya telah diupayakan untuk membuat Manor bisa tetap hadir di balapan jet darat. Salah satu korban minimnya keuangan itu adalah Rio Haryanto. Ia didepak lantaran tak mampu melunasi sisa pembayaran balapan ke tim tersebut. Padahal, Rio bersama Pertamina dan sponsor dalam negeri sudah menggelontorkan dana tak kurang dari Rp 100 miliar.

Rio memang diharuskan membayar kurang lebih sekitar Rp 215 miliar. Uang tersebut sebagai modal balapan Rio selama setahun. Rio semula mendampingi pembalap Manor, Pascal Wehleirn, dari Jerman. Namun, kegagalan pembayaran itu membuat posisi Rio bersama Manor digantikan oleh pembalap asal Prancis, Esteban Ocon, pada Agustus lalu.

Tutup musim lalu, Manor berada di tim bawah dalam balapan F1 dengan status tanpa nilai di papan klasemen. Gelagat keuangan yang tak sehat itu mulai muncul lantaran tak adanya investor ataupun sponsor. Bahkan, tak ada pembalap yang mau bergabung bersama tim papan bawah tersebut.

Sejumlah pebisnis sempat dikabarkan akan mengambil alih Manor. Bahkan, masih menurut BBC Sport, pebisnis asal Indonesia, Ricardo Gelael, dan mantan presiden McLaren, Ron Dennis, sempat dikabarkan mendekat ke Manor. Tetapi, tak ada kelanjutannya. Pada 6 Januari lalu, Manor masuk ke dalam FRP sebagai perusahaan yang terancam kebangrutan.

Manajer FRP Geoff Rowley mengatakan, sebetulnya upaya membuat Manor masih punya keuangan jangka panjang sudah diupayakan secara maksimal. Tetapi, waktu yang pendek membuat Manor benar-benar tak bisa melepaskan diri dari ruang gawat darurat kebangkrutan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement