Jumat 27 Jan 2017 15:34 WIB

Kemenristekdikti Sebut tak Ada Perubahan Porsi Suara untuk Pilrek

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Dwi Murdaningsih
Panitia Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan rekapitulasi penghitungan suara di gedung Phinisi kampus UNM, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, (3/3).
Foto: Antara/Darwin Fatir
Panitia Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan rekapitulasi penghitungan suara di gedung Phinisi kampus UNM, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inspektur Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Jamal Wiwoho mengatakan pihaknya tetap memberikan porsi suara sebesar 65 persen kepada senat dalam pemilihan rektor. Perubahan atas Permenristekdikti Nomor 1 Tahun 2016 pun dipastikan tetap mempertahankan empat tahapan pemilihan rektor.

"Memang porsi sebesar 35 persen suara kepada menteri untuk memilih rektor masih tetap dipertahankan. Karena itu porsi 65 persen suara untuk senat pun tetap ada," ujar Jamal ketika dikonfirmasi Republika, Jumat (27/1).

Secara garis besar, lanjut dia, komposisi persentase suara dalam perubahan Permenristekdikti Nomor 1 Tahun 2016 memang tetap akan mempertahankan kondisi seperti sebelumnya. Keputusan ini diambil berdasarkan kajian dan masukan dari berbagai pihak, di antaranya KPK, Ombudsman dan sejumlah pihak lain.

Jamal mengakui jika sebelumnya KPK mengusulkan wewenang Menristekdikti dalam memberikan suara pemilihan rektor sebesar 100 persen. Namun, setelah dipertimbangkan lebih jauh, pihaknya tetap mempertahankan komposisi 65 persen suara untuk senat dan 35 persen suara untuk menteri.

Adapun tahapan pemilihan rektor juga akan dilakukan dalam empat langkah, yakni penjaringan, penyaringan, pemilihan dan pelantikan. "Yang diperkuat adalah teknis penelusuran rekam jejak  calon rektor dan pendalaman persentasi mereka oleh pihak kementerian," kata dia.

Revisi Permenristekdikti Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor rencananya akan terbit pada 30 Januari mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement