Rabu 11 Jan 2017 16:00 WIB

Bergulirnya IBL 2017 Untungkan Timnas Indonesia

Red:

JAKARTA -- Indonesian Basketball League (IBL) 2017 siap digulirkan pada 20 Januari mendatang. Kompetisi bola basket terbesar di Indonesia itu digadang-gadang menjadi panggung impian pencinta basket di Tanah Air. 

"IBL 2017 ini digadang-gadang akan dilaksanakan dengan apik. Mengapa? Karena ini akan mewujudkan banyak mimpi bagi pencinta basket yang ada," kata Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih, di Jakarta, Selasa (10/1).

Danny terinspirasi dari 96 kota yang ia kunjungi tahun lalu. Dari setiap kota tersebut, banyak pencinta basket, bahkan ada anak kecil yang bermimpi menjadi pemain IBL. Danny optimistis, IBL 2017 bisa kembali membangkitkan era keemasan basket di Indonesia sekaligus para pencintanya.

"IBL ini inspirasi untuk anak-anak di daerah juga. Maka saya percaya IBL 2017 bisa menjadi ujung tombak untuk mengembangkan kembali liga basket di Indonesia," ujar Danny. Kehadiran pemain asing diharapkan IBL 2017 bisa prestisius seperti saat era Kobatama. Kala itu, kata Danny, banyak melahirkan atlet-atlet basket terbaik.

Direktur IBL 2017 Hasan Gozali mengatakan, pihaknya memiliki inovasi tersendiri sebagai cara untuk mengembalikan era kejayaan dunia basket dalam negeri. Setelah 20 tahun, kompetisi basket yang kini diikuti oleh 11 klub di Indonesia itu akhirnya kembali diwarnai pemain asing.

Sebanyak 20 pemain asing siap bergabung ke setiap klub peserta IBL. Dengan adanya inovasi tersebut Hasan akan membagi musim IBL 2017 dengan dua divisi. "Kami membagi jumlah tim menjadi Divisi Merah dan Putih. Dua divisi tersebut diurutkan berdasarkan peringkat," kata Hasan.

Sebanyak 20 pemain asing akan meramaikan kompetisi IBL 2017 yang diikuti oleh 11 klub. Setiap klub berhak memiliki dua pemain asing, tetapi klub yang sudah memiliki pemain naturalisasi hanya bisa menggunakan satu pemain asing. Dari 11 klub, dua klub hanya memiliki satu pemain asing, yaitu Aspac Jakarta dan CLS Knights Surabaya.

Manajer timnas Indonesia Suhadi mengakui, bergulirnya IBL 2017 sangat menguntungkan timnas dalam persiapannya untuk menghadapi SEA Gamas 2017. Apalagi pada kompetisi ini juga menggunakan pemain asing yang bakal memperketat permainan.

Menurut Suhadi, kompetisi dengan menggunakan jasa pemain asing juga dilakukan oleh beberapa negara di ASEAN yang bakal menjadi rival Indonesia, terutama pada SEA Games 2017 Malaysia. Masuknya pemain asing bisa membuat atmosfer pertandingan jauh lebih ketat, apalagi pemain yang digunakan sudah cukup perngalaman.

"Justru, kalau kompetisi kita tidak menggunakan pemain asing, akan ketinggalan. Makanya kami akan memaksimalkan kompetisi untuk memantau pemain. Soal pemilihan pemain tergantung dari pelatih (Wahyu Widayat Jati)," kata Suhadi.

Meski mengaku diuntungkan dengan bergulirnya IBL, Suhadi mengaku juga mengalami kendala dalam mengumpulkan pemain. Untuk menyiasati kondisi tersebut, pihaknya telah mengatur jadwal dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaan kompetisi yang seri pertamanya digulirkan di Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari.

Sesuai dengan rencana, pihaknya bakal menggelar pemusatan latihan di Surabaya, 23-26 Januari. Pada pemusatan latihan tersebut juga dijadwalkan melakukan pertandingan uji coba dengan tim asal Jawa Timur, yaitu CLS Knights Surabaya dan Pasific Caesar. "Timnas akan menghadapi CLS pada 25 Januari dan melawan Pasific Caesar satu hari berikutnya. Rencananya pertandingan ini dilakukan di GOR Kertajaya," ujar Suhadi.

Terkait dengan target pada SEA Games 2017, Suhadi menegaskan, minimal harus mampu menyamai perolehan medali pada SEA Games 2015 di Singapura, yaitu medali perak. Filipina hingga saat ini masih menjadi lawan yang tangguh bagi Indonesia. Namun, negara lain seperti Thailand maupun Singapura tetap harus diwaspadai.      rep: Rahayu Surbekti/antara, ed: Citra Listya Rini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement