Jumat 23 Dec 2016 15:00 WIB

Siklon Yvette Merugikan

Red:

 

Dok.Humas Pemprov NTB       

 

 

 

 

 

 

 

 

SURABAYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai siklon tropis Yvette. Siklon yang muncul dari Samudra Hindia ini dapat merusak dan merugikan.

"Ini bisa menimbulkan angin kencang, gelombang laut tinggi, dan hujan lebat. Potensi dampak itu diperkirakan hingga 24 Desember," katanya, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/12).

Perairan maupun daratan Indonesia seperti landasan pacu dari pergerakan angin ke pusat tekanan rendah di perairan selatan Jawa. Kondisi ini bisa berdampak angin kencang serta hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah, seperti Jawa Timur bagian timur dan selatan, Bali, NTB, dan NTT.

Selain itu, gelombang Laut Jawa, terutama bagian tengah dan timur, bisa mencapai 2,5-4 meter. Sedangkan, di Samudra Hindia, dampak siklon ini di selatan Bali hingga NTT jauh lebih tinggi, diperkirakan mengakibatkan tinggi gelombang mencapai lebih dari empat meter.

Nelayan dan pengusaha pelayaran harus mewaspadai tingginya gelombang di sejumlah perairan tersebut agar tidak menimbulkan musibah. Siklon ini kerap dibarengi dengan angin kencang. Tidak hanya di perairan, tetapi juga di daratan. "Masyarakat harus lebih waspada agar fenomena alam ini tidak sampai menimbulkan dampak merugikan," kata Eko.

BMKG Kupang melaporkan, gelombang setinggi enam meter lebih berpotensi terjadi di perairan Samudra Hindia Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi EL Tari Kupang, Sti Nenot'ek, mengatakan, gelombang tinggi empat meter lebih juga berpotensi terjadi di perairan Laut Sawu, perairan selatan Pulau Sumba, dan laut Timor Selatan NTT.

Selain itu, BMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi 3,5 meter berpotensi terjadi di Selat Sumba, Laut Sawu, perairan selatan Kupang, dan Pulau Rote. Sementara, wilayah perairan dengan potensi gelombang 2-3 meter terjadi di perairan utara Flores, Selat Sape, dan Selat Ombai. Gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang di prakirakan saat ini.

Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) menjelaskan, siklon tropis Yvette menjadi pemicu banjir bandang di Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala Humas dan Pusat data informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, siklon tropis tersebut memicu hujan ekstrem di beberapa wilayah di NTB, di antaranya Bima dan Sumbawa.

Status tanggap darurat

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan tanggap darurat seusai bencana banjir besar yang melanda Kota dan Kabupaten Bima di Pulau Sumbawa, Provinsi NTB.

Gubernur NTB, bupati, dan wali kota Bima sudah bertemu membicarakan penanganan situasi ini. Situasi di Bima saat ini masih lumpuh. Jaringan listrik, air, dan juga alat telekomunikasi terputus.

Belum ada korban jiwa dari bencana banjir yang melanda 90 persen wilayah Bima. Warga masih mengalami trauma atas banjir yang dikatakan sangat besar bagi masyarakat sekitar.

Gubernur NTB menekankan sejumlah langkah yang harus segera dilakukan, di antaranya untuk mengatasi kebutuhan pangan warga masyarakat yang terkena bencana.

Kepala Basarnas Mataram Nanang Sigit mengatakan, banjir tidak ada korban jiwa atas terjadinya banjir besar yang melanda Kota dan Kabupaten Bima serta Kabupaten Sumbawa pada Rabu (21/12)

Basarnas Mataram, ia katakan, telah mengevakuasi warga yang masih berada di rumah hingga pukul 22.20 WITA. Ada belasan warga yang harus dievakuasi paksa lantaran tingginya debit air yang menggenangi wilayah di Pulau Sumbawa. Kendala dalam evakuasi lebih kepada masyarakat yang kukuh tetap berada di dalam rumah dan enggan dievakuasi.

Sejumlah warga memilih menjaga barang-barang di rumah daripada mengungsi. Jika sudah dalam keadaan darurat, seperti warga yang berada di atap rumah, Basarnas langsung mengevakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman. "Kadang ada juga yang dievakuasi, tapi balik lagi. Di setiap tempat, kalau banjir, seperti itu," katanya.

Ketinggian air di Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Sumbawa saat ini sudah surut.     rep: Qommarria Rostanti, Muhammad Nursyamsyi/antara, ed: Erdy Nasrul

***

SEPUTAR SIKLON TROPIS YVETTE

Posisi: Samudra Hindia selatan Bali, 14,2 lintang selatan-114 bujur timur, 620 km sebelah selatan Denpasar,

Arah dan kecepatan: utara timur laut

Tekanan rendah: 991 MB

Kekuatan angin: 75 km/jam atau 40 knot

Dampak    :

* Hujan sedang hingga deras

* Gelombang laut meningkat

Sumber: BMKG

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement