Kamis 22 Dec 2016 16:00 WIB

Ibu, Satu Peran Berjuta Manfaat

Red:

Ibu adalah sosok yang senantiasa berjuang bagi anak-anaknya. Dalam setiap perjuangannya, ibu juga merupakan sumber inspirasi bagi anak-anaknya.

Dalam siklus kehidupan yang terus berputar, ketika sang anak dewasa nanti, kemudian menjadi ibu bagi anak-anaknya sendiri, ada banyak motivasi yang mendorong sang anak mengembangkan diri sekaligus lingkungannya.

Ami Zijta (32 tahun) adalah wanita yang berada di balik sukses jenama Amiga. "Doa ibu adalah rahasia Amiga berdiri dan berkembang seperti sekarang," kata Ami kepada Republika.

Wanita bernama asli Rahmi Fajar Harini ini selalu menjadikan sosok ibunya sebagai teladan dalam berusaha. Sang Ibu dulu memang sibuk bekerja sebagai pendidik, tetapi ia juga berperan sebagai kakak yang diandalkan untuk mengurusi adik-adiknya.

Amiga adalah jenama fashion lokal dari Bali yang sukses menembus pasar luar negeri. Flagship store-nya kini telah hadir di Lippo Mall Kuta. Produk-produknya juga tersebar setidaknya di sembilan hotel berbintang, mulai Bali sampai Jabal Akhdar, Oman.

Produk yang diusung Amiga berupa baju resort bernuansa tropik, baju formal, dan gaun malam yang dikhususkan untuk wanita. Pelanggannya berdatangan dari Jakarta, Surabaya, dan Bali untuk pasar dalam negeri.

Sementara dari luar, Amiga mampu mencuri hati para wanita di Australia, Eropa, Amerika, Cina, Jepang, Rusia, hingga Uni Emirat Arab. Banyak rekan bertanya tentang alasan Ami menjalankan Amiga, padahal penghasilan sang suami terbilang cukup. Menurut istri dari Stefan Zijta, ada banyak alasan yang membuatnya bertekad membesarkan Amiga.

Tak hanya karena waktu kerjanya bisa ia atur sendiri, tapi usahanya ini bisa pula membuka lapangan kerja bagi orang lain. Ami berharap dirinya kelak menginspirasi kedua anaknya, Cila Zijta (11) dan Ian Zijta (5).

Kisah sukses perempuan yang diawali dari inspirasi dari sang ibu, datang dari industri apa pun di dunia. Di dunia kuliner, ada Catering Kita yang menerima layanan katering prasmanan, kudapan halal dan higienis khas Nusantara di Pulau Dewata.

Pelanggannya biasa datang dari perusahaan skala besar di Denpasar dan sekitarnya, seperti Pertamina, BNI 46, Hutama Karya, Indosat, Prudential, hingga kantor-kantor pemerintah.

Pemilik bisnis kuliner populer ini adalah ibu dari tiga anak, Shinta Dyan K. Wanita berhijab ini memutuskan pensiun dini setelah 14 tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Mojokerto dan hijrah ke Bali mengikuti suami.

Hal tersebut sama sekali tak menyurutkan niat Shinta bekerja sembari menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga. Bisnis makanan halal di Bali yang menjanjikan, serta keterampilan memasak yang dipelajari dari sang ibu, membuat Shinta memberanikan diri terjun berbisnis kuliner.

CEO lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mempekerjakan lebih dari 20 karyawan. Ia juga melibatkan sang ibu yang sudah berusia 68 tahun untuk mengembangkan bisnisnya.

Bagi Shinta, ridha Allah adalah ridha orang tua. Doa ibu, ia yakini, sangat mustajab di hadapan Allah. Bakti kepada ibu, juga bisa bisa melipatgandakan rezeki.

Catering Kita kini menjadi satu dari 10 layanan jasa katering terbaik se-Bali yang mendapatkan penghargaan Bali Customers Satisfaction Award 2014. Penghasilan Shinta bahkan, lebih besar dari sang suami, seiring pertumbuhan bisnis kulinernya yang menunjukkan tren peningkatan 50-75 persen per tahun.

Lingkungan yang mendukung

Dalam mengembangkan usaha, perempuan tentu tak bisa sendirian. Perlu support system yang membuat perjalanan membesarkan usaha yang kerap melelahkan, jadi biasa dilalui dengan baik. Hal ini pula yang dialami Vera Wulandari Anwar.

Vera menikah dengan suaminya yang berprofesi sebagai pengusaha bakery. Bersama, keduanya saling bahu-membahu membesarkan bisnis kue rumahan mereka.

Pada 20 April 2013 Vera memberanikan diri mengembangkan jenama 'Pie Susu Sari' dengan cara pemasaran daring. Termasuk juga melalui aplikasi Android 'Sari Bakery' yang bisa diunduh di Google Playstore.

Wanita asal Denpasar ini mempekerjakan 27 karyawan di bagian produksi dan toko. Selama ini, Vera selalu menjadikan karyawannya sebagai penyemangat dalam bekerja.

Ibu dari Shakila Anindya Putri Prayoga ini setiap hari berupaya agar karyawannya tetap produktif. Caranya, dengan mendatangkan banyak orderan dari pelanggan.

Ia juga menggandeng perusahaan jasa wisata, termasuk pemandu wisata untuk memasarkan produk Pie Susu Sari. "Saya mempunyai 27 karyawan yang harus saya nafkahi. Mereka juga bekerja untuk menghidupi anak dan membantu keluarganya," kata Vera.

Baginya, tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan peranan ibu dalam pencapaiannya saat ini.  Peran ibu baginya tak hanya memberinya napas kehidupan, tetapi juga sosok yang selalu ada ketika anak-anaknya membutuhkan.      rep: Mutia Ramadhani, Gita Amanda, ed: Setyanavidita Livikacansera 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement