Selasa 20 Dec 2016 21:01 WIB

Beginilah Cara Mengemudi yang Aman di Jalan Raya

salah satu kegiatan safety riding
Foto: dok forwot
salah satu kegiatan safety riding

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Masalah keselamatan berkendara di jalan raya menjadi faktor paling penting yang harus diperhatikan para pengguna jalan. 

Menurut Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri), sepanjang 2015 terjadi sekitar 95 ribu kecelakaan dengan 20 ribuan orang meninggal.  Sedangkan pada semester I 2016 terjadi 52 ribuan kejadian dengan sekitar 11 ribu orang meninggal.“Sepedamotor masih menjadi penyumbang utama angka kecelakaan lalu lintas," kata Zainal Abidi, Sekjen Forum Wartawan Otomotif Indonesia  (FORWOT) melalui keterangan tertulisnya.

Melihat kondisi tersebut Forwot yang didukung PT Astra Honda Motor, PT Pertamina Lubricants, PT Astra Otoparts, Garda Oto, Adira Insurance, Zeneos & IRC, serta FIFGROUP, Ahad (18/12) menggelar kegiatan  Road Safety Campaign 2016 berupa Safety Riding Training di Bogor. Kegiatan yang telah dilakukan keempat kalinya ini diikuti 60 orang peserta yang diikuti komunitas sepeda motor di Bogor dan sekitarnya termasuk wartawan. 

Menurut Wilfridus Zenobius Kolo, ketua pelaksana Road Safety Campaign 2016 Pelatihan terdiri dari dua bagian yaitu Teori dan Praktik. Di awal kursus, setiap peserta diberi pengetahuan teori mengendarai sepedamotor. Paruh kedua  menjadi saat yang sangat ditunggu oleh peserta karena mereka harus menerapkan atau mempraktikkan semua teori yang telah diajarkan oleh para instruktur,” imbuh Wilfridus.

Menurutnya,  session Praktik terdiri dari 12 modul. Antara lain  counter weight lurus, counter weight u turn, tight maneuvering, counter steering lurus, counter steering circle of 8, balancing, ascending, braking & swerve, cornering & braking, serta judge & react). Kegiatan itu dilakukan  Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).

Acara ini merupakan salah satu dukungan FORWOT dalam mendukung Dekade Aksi Keselamatan Jalan (2011 – 2020) yang telah dicanangkan  Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono pada 20 Juni 2011. Saat itu Boediono mengungkapkan setiap 10 hingga 15 menit satu orang meninggal akibat kecelakaan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement