Ahad 18 Dec 2016 18:41 WIB

PBSI Evaluasi Kegagalan Bulu Tangkis Indonesia di Dubai

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Achmad Budiharto
Foto: badmintonindonesia.org
Achmad Budiharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim bulu tangkis Indonesia gagal membawa satu pun gelar juara di Badminton World Series 2016. Kegagalan tahun ini, menjadi catatan kemunduran prestasi bulu tangkis Merah Putih, setelah tahun lalu, ada perwakilan Indonesia dari sektor ganda putra yang menyabet gelar juara.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Persatuan Badminton Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto mengakui, kegagalan tim Merah Putih di Dubai, memang menjadi catatan yang harus dievaluasi. Menurut dia, ada sejumlah bahan koreksi yang mesti dicarikan jalan keluar agar ada perbaikan.

Salah satunya, soal ketahanan fisik dan penanganan cedera. Namun, dia mengatakan materi evaluasi menyeluruh, akan diinventarisasi sepulangnya para kontingen ke Indonesia. "Pastinya tetap harus ada evaluasi. Apalagi saat ini, ada kepengurusan yang baru. Tapi nanti akan lebih lengkapnya bagaimana," ujar dia, saat dihubungi, Ahad (18/12).

Badminton World Series 2016 digelar di Dubai, Uni Emirate Arab (UEA) sepakan lalu. Indonesia mengirimkan empat wakil di ajang turnamen para penguasa ranking bulu tangkis dunia tersebut. Tim Merah Putih terdiri dari dua ganda putra dan dua ganda campuran. Namun, dari empat pasangan tersebut, tak ada satupun yang berhasil pulang dengan senyuman.

Dua ganda putra Indonesia, Kevin Sandjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon serta Angga Pratama dan Ricky Karanda Suwardi kandas saat penyisihan grup. Kevin dan Marcus dipaksa puas dengan cuma berada di ranking ke tiga grup. Sedangkan, Angga dan Ricky berada di dasar klasemen akhir. Hasil tersebut, membuat dua pasangan Indonesia tersebut tak lolos fase penyisihan.

Nasib tak baik dialami pasangan unggulan Indonesia. Ganda campuran Merah Putih, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Owi dan Butet) terpaksa mundur dari ajang tersebut, lantaran salah satunya mengalami cedera. Butet mengalami cedera di bagian lutut dan mendesak Owi harus rela melepaskan pertandingan saat penyisihan grup.

Satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil lolos dari fase penyisihan cuma pasangan ganda campuran Praveen Jordan dan Debby Susanto. Keduanya melaju ke babak semifinal. Namun, pasangan ganda campuran tersebut menghadapi lawan sulit dari Inggris, Chris Adcock dan Gabriel Adcock yang merupakan suami istri.

Usai pertandingan tersebut, Debby mengatakan hasil tersebut seperti tak ada kemajuan. Adapun terkait jalannya pertandingan, Debby mengatakan dirinya dan Praveen memang bermain tidak tenang dan banyak menyia-nyiakan kesempatan. "Kami seperti main terburu-buru, kurang kontrol dan tidak bisa bermain tenang," ujar dia, seperti dikutip dari laman resmi PP PBSI, Ahad (18/12).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement