Sabtu 17 Dec 2016 01:01 WIB

Bekasi Guide, Menjelajahi Bekasi Lewat Aplikasi Karya Anak SMK

Rep: Kabul Astuti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Aplikasi Bekasi Guide
Foto: Google Play
Aplikasi Bekasi Guide

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dengan adanya 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia, geliat pertumbuhan industri digital tidak dapat dipandang sebelah mata. Potensi ini menjadi modal besar bagi anak-anak muda untuk mengembangkan bisnis aplikasi teknologi digital.

Sekelompok pelajar di SMK Telekomunikasi Telesandi, Tambun Selatan, mengembangkan sebuah aplikasi digital bernama Bekasi Guide untuk mengenal lebih jauh tentang Bekasi. Lewat aplikasi ini, kita dapat mengetahui seluk beluk Bekasi, seperti kuliner, sekolah, resep masakan tradisional, wisata dan trayek angkutan umum.

"Kami pengen ngasih tahu informasi tentang Bekasi, mulai dari kuliner, wisata, sekolah, restoran, kafetaria, pokoknya banyak. Kami kemas pakai teknologi digital," tutur Arief Wardhana, siswa kelas XII SMK Telekomunikasi Telesandi yang menciptakan aplikasi ini, kepada Republika.co.id, Jumat (16/12).

Arief Wardhana mulanya mengembangkan aplikasi ini bersama rekannya, Luthfir Arqam. Aplikasi ini berawal dari ajang lomba Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional (FIKSI) yang diadakan Kementerian Pendidikan.

Kreasi dua pelajar kelas XII Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) SMK Telekomunikasi Telesandi ini menjadi finalis sepuluh besar nasional dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa (FIKSI) 2016 bidang kreasi software.

"Bekasi Guide ini kami pakai untuk event lomba FIKSI 2016 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan. Kebetulan masuk 10 besar nasional di FIKSI, dari situlah kami coba kembangkan Bekasi Guide sampai sekarang," tambah Arief. Kedua pelajar ini baru mulai mengembangkannya pada Agustus 2016. Namun, respon masyarakat cukup bagus sebab belum banyak aplikasi serupa yang mencoba mengenalkan Bekasi lewat teknologi digital. Aplikasi ini sudah diunduh sekitar 1200 orang di Playstore.

Arief menceritakan, versi pertama aplikasi ini hanya dikembangkan oleh dua orang. Arief sebagai programer, sedangkan Luthfir berperan sebagai desainer. Sampai  akhirnya muncul versi terbaru Bekasi Guide 1.4.1, satu tim dari komunitas Syntax Telesandi dilibatkan untuk mencari informasi dan mengembangkan aplikasi ini.

Syntax Telesandi adalah semacam wadah komunitas industri digital untuk belajar programing, desain, dan hal-hal yang berkaitan dengan start up. Markas anak-anak muda ini berada di Laboratorium RPL SMK Telekomunikasi Telesandi, Jalan KH Mochammad, Mekarsari, Tambun Selatan. "Total sekarang sekitar 13 orang, semua masih anak sekolah," imbuh Arief, ditemani Luthfir dan anggota tim Syntax, Rayhan Hidayat.

Ada sekitar 40 sekolah, meliputi SD, SMP, dan SMA/SMK yang terdaftar dalam aplikasi Bekasi Guide. Juga, belasan tempat wisata, informasi budaya, dan kuliner. Arief menuturkan entri data akan terus ditambahkan secara bertahap ke dalam aplikasi ini. Masih banyak yang harus dilengkapi. Pihaknya membuka kerjasama bagi restoran, kafetaria, tempat makan, atau UMKM untuk bergabung dengan Bekasi Guide.

Aktivitas para pelajar SMK ini mendapatkan dukungan dari pihak sekolah. Luthfir Arqam menuturkan, SMK Telekomunikasi Telesandi memberikan bantuan, baik promosi maupun dana, untuk pengembangan aplikasi dan membuat akun Playstore. "Kalau misalnya kita perlu tambahan data sekolah-sekolah, kami cari sekolah-sekolah di sini, nanti dibantu sekolah," ujar Luthfir.

Luthfir berharap, ke depan akan muncul programer-programer muda lain untuk membangun satu komunitas start up di Bekasi. "Kami juga berharap lebih banyak start up di Bekasi, jadi bisa saling sharing. Jujur di Bekasi masih lebih sedikit dibanding Bandung jadi kalau untuk sharing-sharing masih susah," imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement