Pemerintah Diminta Maksimalkan Potensi Wisata Maritim

Kamis , 08 Dec 2016, 15:40 WIB
Salah satu pantai di Lombok, NTB.
Foto: Republika/Vidita
Salah satu pantai di Lombok, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diharapkan dapat memaksimalkan potensi pariwisata maritim di laut serta berbagai lokasi wisata di pesisir. Hal ini sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di Tanah Air.

"Komisi IV ke depannya akan terus mendorong pemerintah dapat memaksimalkan potensi maritim dan pariwisata sekitar pesisir," kata Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin, Kamis (12/8).

Menurut Andi Akmal, saat ini potensi kelautan yang ada di Indonesia merupakan hal yang ironis antara lain karena besarnya potensi aktivitas perekonomian masyarakat pesisir dengan 13.466 pulau dan 5,8 juta kilometer persegi laut. Selain itu, ujar dia, bentangan dan paparan laut juga sangat luas seperti diketahui di Indonesia terdapat 10.660 desa pesisir yang tersebar di sekitar 300 kabupaten.

"Ini mesti jadi fokus kerja pembangunan nasional yang serius sehingga 2.636.758 rumah tangga nelayan menjadi berdaya kekuatan sumber daya manusia Indonesia akan terdongkrak signifikan," ucapnya.

Ia mengingatkan berbagai anggota masyarakat pesisir seperti nelayanb, pembudidaya ikan dan petambak garam merupakan faktor penggerak utama sektor kelautan dan perikanan. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mencontohkan keanggunan dan keelokan ikan pari manta mempunyai daya tarik yang besar bagi penyelam dan berpotensi sebagai aset penting dalam pengembangan wisata bahari di Indonesia.

"Apabila dilihat dari sisi ekonomi, model pemanfaatan pari manta melalui kegiatan wisata bahari bisa menjadi alternatif yang menjanjikan," kata Susi.

Menurut Susi, aktivitas pariwisata bahari berbasis Pari Manta yang berkembang akan memberikan manfaat secara ekonomi tidak hanya kepada pelaku wisata, namun juga bagi masyarakat nelayan. Berdasarkan studi yang dilakukan pada 2013, Indonesia memiliki pariwisata berbasis manta terbesar ketiga di dunia, dengan estimasi nilai total tahunannya mencapai 15 juta dolar AS.

Di Taman Wisata Perairan (TWP) Nusa Penida Kabupaten Klungkung-Bali misalnya, setiap ekor Pari Manta apabila dibiarkan hidup hingga 40 tahun dapat berkontribusi hingga Rp 9,75 miliar melalui wisata bahari. Di lain sisi, Indonesia merupakan salah satu dari sedikit wilayah di dunia ini yang memiliki dua jenis spesies manta yaitu pari manta karang (Manta alfredi) dan pari manta oseanik (Manta birostris) yang dapat menjadi daya tarik wisata. Pari manta merupakan ikan pari terbesar dan kharismatik di dunia dengan bentang sayap mencapai 7 meter, tidak berbahaya, dan tidak memiliki racun yang membuat ekornya berbahaya.

Sumber : antara