Selasa 06 Dec 2016 13:58 WIB

Manfaat Lidah Buaya untuk Komoditi Pangan dan Obat Herbal

Peneliti Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Tri Yuni Hendrawati.
Foto: UMJ
Peneliti Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Tri Yuni Hendrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Tri Yuni Hendrawati memenangkan Best Paper Award di Seminar Internasional pada 21st Regional Symposium on Chemical Engineering (RSCE 2014) on 29-30 Oktober 2014 yang lalu. Penelitian berjudul Aloe Vera Powder Properties Produced From Aloe Chinensis Baker, Pontianak, Indonesia itu dimuat di Jurnal Edisi Khusus Terindeks Scopus.

Dia mengembangkan ke arah pengembangan teknologi produksi dan kelayakan ekstrak Aloe vera dan diversifikasi produk kosmetik dan bahan baku farmasi skala IKM. Sebab, pada saat panen daun Aloe vera cepat rusak sehingga perlu diolah menjadi ekstrak Aloe vera yang diperlukan industri farmasi.

"Sifat gel lidah buaya yang mudah rusak mendorong dilakukannya upaya-upaya pengolahan menjadi ekstrak dan diversifikasi produknya menjadi kosmetik dan bahan baku industry farmasi," kata dia.

Menurut dia, upaya-upaya ini disamping untuk mempertahankan kandungan kimia dan zat aktif dalam gel juga untuk memberikan nilai tambah, sehingga lidah buaya tidak hanya dijual dalam bentuk daun segar yang harganya relatif murah. Lidah buaya dalam bentuk ekstrak Aloe vera mempunyai beberapa keuntungan, yaitu kandungan nutrisinya tidak mudah rusak serta memudahkan dalam penyimpanan dan transportasi.

Dengan demikian, kata dia, berdirinya industri ekstrak Aloe vera menuntut ketersediaan bahan baku dalam jumlah besar dan perlu keterpaduan dalam pengolahan semua bagiannya. Sehingga, dapat dihasilkan berbagai macam produk kosmetik diantaranya lotion, masker, krim malam, krim pagi, pelembab dan untuk produk farmasi dapat menjadi menjadi bahan baku obat luka bakar, anti diabet, anti sembelit dan anti aging.

Pada penelitian ini juga dirancang desain alat, tata letak sampai Detailed Engineering Design yang juga dapat dijadikan hasil HaKI. Semua hasil penelitian ini dikemas dalam sistem Informasi SPK Ekstrak Aloe dapat diajukan sebagai HaKI dan dikomersialkan untuk ditindaklanjuti menjadi industri ekstrak Aloe vera yang dapat ditawarkan kepada investor.

Hasil penelitian akan didesiminasikan di Aloe vera Center Pontianak dan Kelompok IKM Aloe vera di Depok, Jawa Barat sehingga dapat menjadikan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UMJ sebagai rujukan dan pusat percontohan pengolahan ekstrak Aloe vera dan diversifikasi produknya menjadi kosmetik dan Bahan Baku Farmasi yang saat ini masih impor. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement