REPUBLIKA.CO.ID, SIEM REAP -- Delegasi Parlemen Republik Indonesia berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan Delegasi Parlemen Islam Iran. Wakil Ketua BKSAP Juliari P Batubara (1/12) memandang Republik Islam Iran punya posisi yang sangat strategis. Iran merupakan negara besar dan mempunyai sejarah panjang dengan Indonesia.
"Oleh karena itu kita mengharapkan, tidak hanya antar Parlemen tetapi antar pemerintah kedua negara juga kedepannya bisa memiliki agenda-agenda dan program kerja yang komplit," kata Juliari, di sela-sela sidang APA ke-9 di Siem Reap, Kamboja.
Sebelumnya dalam pertemuan, Head of the Iranian Islamic parliament Fatima zolghadr menyampaikan, Iran dan Indonesia merupakan negara berpengaruh di dunia Islam dan Iran mengapresiasi kedua negara untuk saling mendukung di setiap forum-forum International, serta pentingnya penguatan kerjasama antar parlemen di kedua negara. Apalagi kedua parlemen mempunyai group friendship.
"Iran dan Indonesia sangat kuat dan merupakan negara yang sangat berpengaruh bagi regional di kawasan masing-masing.
Ia pun berharap, kedua negara dapat meningkatkan dan mengembangkan kerjasama dibidang budaya, serta disektor keuangan dan perbankan. "Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Indonesia yang terus memberikan dukungan-dukungan terhadap resolusi-resolusi, khususnya resolusi yang merugikan Iran,"lanjutnya.
Delegasi DPR RI dalam sidang APA ke-9 kali ini dipimpin oleh Wakil Ketua BKSAP Juliari P Batubara, serta anggota BKSAP Dave Akbarshah Fikarno (F-PG), Sartono (F-PD), dan M. Arief Suditomo (F-Hanura).
