Senin 28 Nov 2016 17:25 WIB

Moratorium UN, Praktisi: UN Ibarat Benalu dalam Pohon Pendidikan

Rep: Lintar Satria/ Red: Angga Indrawan
Siswa-siswi MTSN 3 Jakarta, mengerjakan soal ujian mata pelajaran bahasa Indonesia saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (9/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa-siswi MTSN 3 Jakarta, mengerjakan soal ujian mata pelajaran bahasa Indonesia saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi pendidikan Itje Chodidjah mengapresiasi rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memoratorium Ujian Nasional (UN). Karena tiadanya UN, menurut Itje, pendidik atau guru dapat fokus melakukan pendidikan dibandingkan sebelumnya yang fokusnya terpecah.

"Menurut saya UN seperti benalu, ada pohon proses pendidikan yang berjalan wajar, lalu ada benalu yang menjadi perhatian semua orang," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (28/11).

Itje yang juga aktif melalui lembaga pendidikan Global Islamic School mengatakan, dengan adanya UN maka guru akan memecah perhatiannya antara pendidikan yang ideal dengan meluluskan siswa dengan nilai bagus. Pendidikan menjadi sekadar memproses informasi, membaca, menghafal dan menghafal cara mengerjakan soal. "Guru akan lebih fokus kalau pun mungkin akan ada tantangan-tantangan baru," tambahnya.

Itje mengatakan tidak berarti anak tidak termovitas bila tidak ada UN. Karena proses mendidik ada tujuannya. Tujuan sekolah mendidikan anak. Tujuan-tujuan tersebut, kata Itje, ada di kurikulum. Dalam taraf nasional kurikulum tersebut diterjemahkan oleh sekolah masing-masing.

Itje melanjutkan di sekolah kompetensi apa yang ingin dikembangkan. Itje mengatakan ditaraf nasional sudah ada standar ISI. Menurut Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013, Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. "Yang menjadi perhatian prosesnya, misalnya anak kelas 1 bisa ini-ini, kelas delapan dalam pelajara IPA bisa ini-ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement