Jumat 25 Nov 2016 16:45 WIB

Begini Makna Hari Guru di Mata Sumarsono

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Andi Nur Aminah
Plt Gubenur DKI Jakarta Sumarsono
Foto: Republika/ Wihdan
Plt Gubenur DKI Jakarta Sumarsono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memaknai Hari Guru Nasional sebagai kontribusi besar untuk membangun Indonesia, khususnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hari Guru Nasional jatuh pada Jumat (25/11).

"Di dalamnya tentu ada karakter. Bisa dibayangkan republik mau jadi apa kalau karakter bangsa tidak terbentuk, tidak terarah sesuai dengan di negeri kita," ujar Sumarsono di Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta, Jumat (25/11).

Sumarsono memandang penetapan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional sebagai penghargaan yang luar biasa kepada para pendidik Indonesia. Namun hal itu, Sumarsono mengatakan, sebenarnya belum cukup.

"Tetapi bagaimana sebenarnya mereka juga ingin lebih dari itu, anak didiknya atau mantan anak didiknya itu menjadi orang-orang yang benar. Orang-orang yang berguna bagi bangsa dan negara, itu sebenarnya harapan para guru," katanya.

Selain peringatan Hari Guru Nasional, Sumarsono mencanangkan gerakan 'Ayo Hormati Guru'. Ia menginginkan nilai kesantunan dan budi pekerti dalam hubungan antara guru dan murid tidak hilang.

"Gerakan ini hormati guru, artinya apa, kita kembali pada hubunganlah, hubungan antara guru dan murid di tengah-tengah kemajuan teknologi yang semakin mengglobal, modernisasi. Jangan sampai nilai-nilai kesantunan, budi pekerti yang telah kita bangun dari sejarah bangsa ini menjadi tercampakkan. Jadi, karena itulah rasa menghormati guru, murid menjadi satu nilai yang diagung-agungkan dan Insya Allah melalui dunia pendidikan ini bisa trus kembangkan," ujarnya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement