Jumat 25 Nov 2016 13:04 WIB

Mobil Listrik Mahasiswa UII Mampu Terkoneksi Internet

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
 Mahasiswa Fakultas Teknik Industri UII berhasil mengembangan mobil listrik dengan kemampuan Internet of Things (IoT).
Foto: Republika/Rizma Riyandi
Mahasiswa Fakultas Teknik Industri UII berhasil mengembangan mobil listrik dengan kemampuan Internet of Things (IoT).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Fakultas Teknik Industri UII berhasil mengembangan mobil listrik dengan kemampuan Internet of Things (IoT). Mobil ini dapat terkoneksi dengan internet, dan terhubung dengan semua peralatan berbasis jaringan.

Kamampuan yang luar biasa tersebut membuat mobil yang dinamai Kaliurang Unisi generasi 2.1 mirip seperti Skynet dalam film Terminator. “Dengan begitu, mobil listrik ini mampu menulis status facebook dan twitter dengan sendirinya,” tutur Anggota Tim Ulil Albab Student Center (UASC) pembuat Kaliurang Unisi 2.1, Muhammad Fanriado, Jumat (25/11).

Menurutnya, tidak ada yang mengendalikan semua aksi yang dilakukan oleh Kaliurang Unisi 2.1. Karena semua aktivitasnya di sosial media dilakukan secara otomatis. Hampir semua kondisi mobil dilaporkan dalam cuitan twitter, mulai  dari kecepatan, akselerasi, hingga suhu.

Adapun hal yang biasanya sering ditweet oleh mobil tersebut adalah temperatur. Meski demikian, terkadang Kaliurang Unisi 2.1 juga suka men-tweet kecepatan. Oleh karena itu, para programmer tim UASC UII menjulukinya sebagai Server Berjalan.

Dalam melakukan penelitian, Tim UASC juga melewati sekian banyak percobaan. Bahkan menurut Fanriado, dibutuhkan waktu tiga tahun untuk meneliti kontroler mobil. “Kami mengalami 18 kali kontroler terbakar,” katanya.

Saat ini Tim UASC tidak membeli komponen mobil yang sudah jadi. Mereka merakit sendiri komponen-komponen yang dibutuhkan. Ke depannya mereka bercita-cita untuk membuat mobil sendiri.

Dekan Fakultas Teknologi Industri UII, Imam Djati Widodo menuturkan, riset yang dikembangkan untuk ajang kompetisi mobil listrik tingkat nasional ini juga dipakai sebagai bahan tugas akhir mahasiswa. “Sebenarnya penelitian mengenai mobil listrik ini lebih dari hanya sekedar riset. Namun ini bisa jadi investasi jangka panjang untuk negeri,” tutur Imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement