Wakil Ketua DPR Usulkan Lembaga Riset Khusus Panas Bumi

Rabu , 23 Nov 2016, 15:15 WIB
Petugas sedang melakukan perawatan rutin menara pendingin Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Indonesia Power di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat,Kamis (21/4). (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang melakukan perawatan rutin menara pendingin Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Indonesia Power di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat,Kamis (21/4). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Agus Hermanto, meminta agar pemerintah membentuk Pusat Riset Panas Bumi (PRPM). Pembentukan itu dapat dilakukan dengan melibatkan universitas, Badan Penelitian, serta merekomendasikan pembentukan BUMN yang berusaha khusus di bidang Panas Bumi.

Menurut Politikus Partai Demokrat itu, pembentukan PRPM guna memaksimalkan energi panas bumi di Indonesia yang cukup besar. Potensi yang ada atau sekitar 1500 Megawatt. Sayangnya, hingga saat ini yang baru termanfaatkan masih sekitar 5 persen saja.

“Selain itu, pemerintah juga harus berupaya untuk mempercepat disahkannya Rancangan Peraturan Langsung (RPL),” jelas Agus pada acara ‘coffee morning’ di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (23/11).

Untuk bisa memanfaatkan secara maksimal potensi energi panas bumi, perlu ada penguatan dari beberapa kementerian seperti LHK dan ESDM. Penguatan itu untuk melakukan pemetaan, verifikasi lapangan dan studi zonasi untuk wilayah kerja panas bumi pada zona inti. “Jadi, seluruh stokeholder harus memiliki sumbangsih,” tambahnya.

Kemudian pemerintah juga dapat melakukan kegiatan eksplorasi panas bumi dari sarana pembiayaan, investasi dengan menggunakan fasilitas pendanaan seperti dana hibah, serta dana pinjaman luar negeri.