Senin 14 Nov 2016 14:00 WIB

Suhardi Alius, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme: Pelaku Kurang Pengawasan

Red:

Bagaimana tanggapan BNPT terkait peristiwa pemboman di Samarinda?

Masyarakat jangan terprovokasi, karena dari aparat pasti akan mengurai masalah ini termasuk ke jaringannya. Hanya saja, tetap kewaspadaan harus dijaga, artinya radikalisme ada di tengah-tengah kita dan akan terus terpengaruh seperti itu. Oleh sebab itu, kepada masyarakat, tolong jika ada lingkungan yang tidak lazim atau sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan.

Semua jalan seperti biasa aja. Kita jangan merasa takut, kita sudah upayakan semuanya. Makanya, kita kepolisian segera cepat mengungkap dengan menangkap orangnya. Ini pasti pengembangannya juga pasti cepat.

BNPT punya data pelaku dari jaringan mana yang melakukan aksi ini?

Informasi yang kita dapatkan bahwa ternyata yang bersangkutan warga Samarinda dan bekas napi teroris artinya tersambung kembali kepada kelompok-kelompok itu yang membuat jadi kembali lagi walapun dia sudah dapat program deradikalisasi sebelum keluar.  Ini semua karena dia kurang pengawasan sehingga kembali kelompok-kelompok lama.

BNPT punya strategi baru untuk menangani masalah-masalah ini ke depannya?

Sekarang kan sedang mengemas seluruhnya dengan melibatkan seluruh kementerian terkait, sehingga betul-betul ada namanya pemetaan darat yang mengetahui di mana mereka tinggalnya, kemudian apa saja yang menjadi variabel permasalahan kok dia bisa sampai kembali lagi.

Mengapa napi teroris selalu dapat kesempatan melakukan aksinya setelah bebas?

Ini kan seperti narkoba. Ketika dia keluar, kalau dia kembali ke kelompok-kelompok lama, pasti terkena lagi dengan mindset ideologi seperti itu. Artinya, harus ada sentuhan-sentuhan lainnya pada seluruh mantan-mantan napi teroris itu. Di mana juga masalah radikalisme sudah masuk lapisan masyarakat pendidikan pun sudah terpapar sama masalah radikalisme itu. Oleh karena itu, kepedulian keluarga, kemudian guru, dan semua orang sangat penting.

Ada yang ingin Anda sampaikan kepada korban?

Pertama, saya sampaikan prihatin dan duka yang sangat mendalam terkait kejadian ini. Semoga semua dari keluarga korban diberikan kesabaran. Bagaimanapun juga, semua korban menjadi tanggung jawab negara untuk biaya dan sebagainya, kompensasi namanya.     c62, ed: Fitriyan Zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement