Senin 14 Nov 2016 06:22 WIB

Tips Agar Anak Mau Makan Buah dan Sayur

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Anak-anak dari sejumlah PAUD ikut serta dalam Piknik Sehat bersama SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur di Taman Buah Mekarsari, Ahad (13/11)
Foto: Republika/Gita Amanda
Anak-anak dari sejumlah PAUD ikut serta dalam Piknik Sehat bersama SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur di Taman Buah Mekarsari, Ahad (13/11)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mengonsumsi buah dan sayur sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Namun orangtua kerap kali menemukan hambatan dalam pemenuhan konsumsi buah dan sayur yang cukup bagi kebutuhan anak.

Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariana S.Psi, M.Si, peran orangtua sangat penting dalam menciptakan kebiasaan makan sehat pada anak. Termasuk dalam menciptakan kebiasaan makan buah dan sayur.

Anna mengungkapkan hasil studi menunjukkan bahwa pemberian makan yang tepat dapat membuat anak jadi lebih suka makan buah dan sayur. Tapi tak hanya itu, faktor lingkungan dan teman-teman anak juga penting mendukung kebiasaan makan sehat ini.

Berbicara di mini talkshow Piknik Sehat Bersama SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur, di Taman Buah Mekarsari, Ahad (13/11), Anna mengatakan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak makan makanan sehat. Berikut di antaranya:

1. Dengan bercerita tentang makanan menggunakan tokoh atau karakter menarik.

2. Buat si Kecil lapar dengan jadwal makan yang teratur.

3. Biarkan anak ikut membantu memasak. Libatkan anak saat memasak seperti memintanya memotong sayur atau memilah-milah sayur atau hanya sekadar mencuci sayur.

4. Berikan alat makan yang lucu dan menarik.

5. Tata makanan seunik mungkin, agar anak tertarik memakannya. Ajak anak ikut membantu menyajikan makanan.

6. Berikan pilihan pada anak. Misalnya anak bisa memilih akan memasak sayuran apa untuk menu makannya atau biarkan anak memilih porsi sayuran dan buah yang akan dikonsumsinya.

Namun, Anna menegaskan membuat anak memiliki kebiasaan makan sehat tak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Perlu konsistensi orangtua untuk mendukungnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement