Jumat 11 Nov 2016 20:14 WIB

Resep Guru SD Latih Siswanya di Ajang Olimpiade Matematika

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra (tengah) berfoto bersama peraih medali emas seusai mengalungkan medali penghargaan dalam ajang Olimpiade Matematika dan Sains se-Indonesia (OMSI) 2016 yang diadakan di Kota Tangerang,
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra (tengah) berfoto bersama peraih medali emas seusai mengalungkan medali penghargaan dalam ajang Olimpiade Matematika dan Sains se-Indonesia (OMSI) 2016 yang diadakan di Kota Tangerang,

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Banyak orang, khususnya umat Islam percaya bahwa penanaman akidah sejak dini sangat penting bagi anak-anak. Ternyata hal itu pula yang diterapkan oleh guru pembimbing yang mengantarkan murid-muridnya dalam mengikuti kompetisi ilmiah seperti Olimpiade Matematika dan Sains Indonesia (OMSI) di Kota Tangerang.

Salah seorang guru pembimbing dari SD Al Furqon, Jember, Jawa Timur, Ari Kurniawan, mengaku selalu menanamkan pendidikan akidah kepada murid-muridnya.

"Jadi saya selalu mengingatkan kepada mereka untuk mengutamakan akidah. Misalnya saja, kalau menang yang diucapkan terlebih dahulu istighfar, baru hamdalah, begitupun kalau kalah," ujarnya saat menghadiri penutupan OMSI 2016 di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (11/11).

Ini Juara Olimpiade Matematika dan Sains Indonesia 2016

Ari yang merupakan guru pembimbing bidang matematika dan sains itu berhasil mengantarkan anak didiknya menjadi salah satu peraih medali emas bidang matematika dan medali perunggu di bidang sains. Keduanya adalah Nauroh Salsabila, meraih medali perunggu bidang sains dan Laura Intan Rusdiana yang meraih medali emas bidang matematika.

Dia mengajarkan agar selalu beristighfar dalam setiap keadaan, jika menang maka tidak terlalu larut dalam kesenangan. Begitu pula jika kalah dalam kompetisi, istighfar dan hamdalah tersebut dapat meredam kesedihan. Sehingga bisa menerima dengan lapang dada.

Senada dengan Ari, Wiwin, guru pembimbing bidang sains dari SD Luqman Al Hakim, Jember, Jawa Timur, mengaku, meskipun diadakan bimbingan tambahan bagi peserta olimpiade, mereka tidak pernah meninggalkan kelas Alquran. "Agar tidak kehilangan barokahnya Alquran," katanya menjelaskan.

Wiwin berhasil mengantarkan anak didiknya menduduki first winner, pemenang terbaik di bidang sains atas nama Raihan Achmad Maulana. Dan juga pemenang medali perunggu di bidang sains atas nama Naura Irba Mitsali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement