REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker jenis apapun berbahaya bagi kesehatan seseorang termasuk kanker usus besar. Kanker terbanyak ketiga di Indonesia ini biasanya menyerang usus besar atau bagian rektum.
Pencegahan sejak dini ini merupakan hal terpenting dalam menghadapi penyakit tersebut. Salah satunya dengan mengenali beberapa gejala yang dirasakan. “Gejalanya seperti gangguan pada usus/pencernaan seperti diare, konstipasi, usus terasa tidak kosong,” kata Dokter Ibrahim di Jakarta, Rabu (11/9).
Gejala ini disebutnya sangat umum terjadi tapi seringkali tidak disadari hampir sebagian penderita.
Gejala kedua, timbulnya darah warna merah terang atau gelap pada feses. Saat kondisi demikian, kebanyakan masyarakat menganggap ini bagian dari penyakit wasir biasa. Padahal, baik pasien maupun dokter diharapkan tidak hanya sekedar memberi atau menerima obat atas diagnosanya sebagai penyakit wasir.
Menurut Ibrahim, dokter memiliki kewajiban untuk mengeceknya, yakni dengan memasukkan jari ke bagian dubur. Upaya ini untuk memastikan apakah luka yang dihasilkan tersebut murni wasir atau lainnya. Kalau dokter tak ingat, Ibrahim, berharap pasien dapat meminta pelayanan demikian.
Gejala berikutnya, feses akan terlihat lebih kecil atau tipis dari biasanya. Bahkan, penderita akan merasa feses yang dikeluarkan tidak ada habis-habisnya. Padahal pada umumnya, seseorang yang telah menyelesaikan hajatnya dalam mengeluarkan feses biasanya akan merasa lega.
Penderita juga akan mengalami perasaan tidak nyaman pada daerah perut. Dia akan merasakan nyeri perut seperti ada gas, kembung, begah dan kram dalam perut. Lama-kelamaan para penderita pun akan kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. “Kelelahan terus menerus, atau anemia yang tidak dapat dijelaskan,” tambah dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
