Selasa 08 Nov 2016 22:52 WIB

Mahasiswa UMM Ajarkan Bahasa Inggris Lewat Permainan

Rep: Christyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Universitas Muhammadiyah Malang.
Foto: Republika/Nico Kurniajati
Universitas Muhammadiyah Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Melalui program English for Young Learners (EYL), mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) intens mengajarkan bahasa Inggris pada siswa-siswi sekolah dasar (SD) dengan cara-cara yang kreatif dan menghibur. Salah satunya, yang dilakukan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UMM pada SD Muhammadiyah 3 Assalaam, Selasa (8/11).

Bertempat di area semi terbuka yaitu gazebo perpustakaan UMM, ada 13 siswa kelas 1 yang mengikuti pembelajaran bahasa Inggris bertema part of my body ini. Kepala sekolah SD Assalaam, Syai’in Kodir, mengungkapkan kegiatan ini sebagai salah satu program sekolah untuk membentuk siswa unggul berbahasa asing. Tak hanya itu, Syai’in ingin siswanya tak hanya menguasai bahasa asing secara teori seperti grammar, tapi juga mampu mengaplikasikan secara langsung.

Dalam seminggu, sekolahnya membiasakan siswa-siswi untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan Arab. Senin sampai Rabu untuk bahasa Inggris dan Kamis sampai Sabtu untuk bahasa Arab. "Bekerja sama dengan prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini supaya siswa langsung aplikasi berbahasa Inggris, kebetulan temanya adalah anggota tubuh," ujarnya.

Pembelajaran bersama anak SD membutuhkan cara-cara kreatif untuk menarik perhatian siswa. Oleh karenanya, tim EYL mengemas pembelajaran ini melalui beberapa kegiatan yang menyenangkan.

Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Lalu secara bergiliran masing-masing kelompok akan belajar dengan 3 mentor yang merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang menempuh matakuliah EYL.

Kegiatan pertama adalah Simon Says. Di sini, siswa diajak untuk menyanyi dan melakukan instruksi untuk memegang bagian tubuh yang diucapkan dalam bahasa Inggris. Selesai dari Simon Says, siswa diajak membaca buku cerita bergambar dengan mentor lain. Mentor meminta tiap siswa untuk mengulang tiap kosa kata mengenai bagian tubuh yang ada dalam cerita tersebut.

Selanjutnya, kegiatan yang menyedot antusias siswa adalah membuat roti karakter. Dibimbing mentor, siswa diajak untuk menggambar bentuk wajah dari roti tawar dengan susu kental manis dan permen. Sambil menghias roti tawar, siswa diminta menyebutkan bagian tubuh yang ada di wajah.

Terakhir, ada 3 kertas manila yang digelar di lantai kayu gazebo. Tiap perwakilan dari masing-masing kelompok diminta merebahkan diri di atas kertas manila. Lalu, anggota kelompok yang lain menarik garis mengelilingi tubuh dengan pensil warna untuk membentuk gambar tubuh. Siswa lalu diminta menuliskan bagian tubuh apa saja yang telah tergambar tersebut.

Salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Intan Dewi yang juga menjadi mentor cerita bergambar menuturkan, mata kuliah EYL telah banyak bekerja sama dengan berbagai SD di kota Malang. Setiap Ahad, puluhan siswa dari berbagai SD mulai kelas satu hingga kelas enam mengikuti pembelajaran EYL di UMM.

“Ada berbagai program sesuai rancangan pembelajaran yang telah kami susun. Jadi bisa belajar Bahasa Inggris dalam bentuk indoor atau outdoor. Banyak wali murid yang antusias dengan kegiatan ini, karena anak-anak tak hanya menghabiskan waktu liburnya di depan gadget saja, tapi juga produktif dengan belajar Bahasa Inggris,” urainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement