Ahad 30 Oct 2016 15:19 WIB

Pengamat: PBSI Butuh Kepemimpinan Kuat

PBSI. Ilustrasi
PBSI. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengamat bulu tangkis Justian Suhandinata mengatakan, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) membutuhkan kepemimpinan kuat. Ia juga menilai bulu tangkis akan lebih maju jika ketua PBSI dipegang oleh pejabat negara atau perwira tinggi TNI.

"Sejarah membuktikan saat ketua umum PBSI dijabat oleh pejabat di pemerintahan atau TNI sangat sukses. Mereka membawa gerbong anggota dan pengurus yang berdedikasi, profesional, dan memiliki kecintaan yang besar terhadap bulu tangkis Indonesia," kata mantan waketum PP PBSI 1996-1994 Justian Suhandinata di arena Munas PBSI di Hotel Bumi Surabaya, Jatim, Ahad (30/10).

Berdasarkan pengalaman Justian mengelola bulu tangkis Indonesia, setiap era kepengurusan PBSI selalu ada masalah yang harus dihadapi. "Namun ada satu masalah abadi yang tidak berbeda di setiap periode kepengurusan yaitu masalah soal kecukupan dana. Tanpa dana yang cukup, mustahil prestasi tertinggi bisa tercapai," kata mantan anggota dewan dan wakil presiden Badminton World Federation (BWF) itu.

Namun dana yang cukup atau berlebihan, lanjutnya, tidak menjamin suksesnya organisasi. "Memimpin suatu organisasi olahraga harus mampu mengatasi multimasalah dan itu diperlukan seorang pemimpin yang mengabdi tanpa pamrih, kepemimpinan yang kuat dan tegas namun tidak otoriter, serta berorientasi kepada kemauan untuk mengayomi atlet,klub, dan PBSI di daerah," katanya.

Justian mengatakan masyarakat bulu tangkis Indonesia merindukan era emas saat PBSI dipimpin Try Sutrisno kembali terulang. Kala itu, Indonesia meraih 2 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu di ajang Olimpiade Barcelona 1992 serta berprestasi di ajang internasional lainnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement