Rabu 26 Oct 2016 14:15 WIB

Pengamat: Perubahan Pelaksanaan Unas Tepat

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Damanhuri Zuhri
Ujian Nasional
Foto: Dede Lukman Hakim
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, Andreas Tambah mendukung rencana pemerintah yang tengah mempertimbangkan pelaksanaan ujian nasional (Unas) dilaksanakan setiap tahun.

"Wacana menghapuskan Unas atau tidak (dilaksanakan) tiap tahun, itu ide bagus," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (26/10).

Ia beralasan, apabila Unas digunakan sebagai penentu kelulusan, untuk apa diselenggarakan setiap tahun. Selain itu, ia melanjutkan, anggaran untuk pelaksanaan Unas juga cukup besar. Kemudian, Unas membuat sistem pembelajaran menjadi monoton. "Hanya kemampuan kognetif saja apalagi dengan sistem riil soal," ujar dia.

Sementara itu, Andreas mengusulkan, untuk seleksi ke jenjang yang lebih tinggi bagi anak yang sudah pasti memilih sekolah swasta, maka tidak perlu mengikuti Unas.

Maksudnya, ia menjelaskan, pengganti Unas yang hasilnya digunakan untuk masuk ke jenjang lebih tinggi, dapat menggunakan tes khusus per wilayah oleh pihak independen.

"Kalau untuk masuk ke jenjang selanjutnya, sebaiknya tidak menggunakan nilai rapot, karena KKM-nya berbeda. Maka yang paling tepat dengan selesksi berdasarkan zonasi/rayon," tutur Andreas.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mempertimbangkan pelaksanaan ujian nasional (Unas) dilaksanakan setiap tahun. Kemendikbud berencana meluruskan fungsi Unas hanya sebagai pemetaan standar suatu sekolah. N

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement