Sabtu 22 Oct 2016 18:23 WIB

Guru Anak Berkebutuhan Khusus Persembahkan Medali untuk Papua

Rep: Lintar Satria Sulfikar/ Red: Israr Itah
Peparnas XV 2016 Jawa Barat
Foto: dispenda.jabarprov.go.id
Peparnas XV 2016 Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mariani Majid (28 tahun) seorang guru untuk anak berkebutuhan khusus di Merauke meraih perunggu pada nomor tenis kursi roda campuran Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV. Padahal, ia baru latihan tenis kursi roda secara intensif selama satu bulan bulan setengah.

"Persiapannya satu bulan setengah di TC (traning center), ada ketua NPC lihat saya punya bakat dicoba saya dapat, bisa," katanya, Sabtu (22/10).

Sebelumnya Mariani hanya seorang terapis untuk anak-anak autis di Merauke. Ia tidak pernah menyangka dapat meraih medali pada kompetisi perdananya. "Deg-degan sekali, gemataran itu, pertama kali langsung dapat," katanya dengan ceria.

Walaupun jauh berasal di ujung timur sebagai atlet difabel ia tidak pernah merasa ada kendala yang berarti. Selama traning center di Jakarta ia tidak pernah merasa kesulitan yang berarti. Tempat latihan, kata dia, tidak jauh dari penginapan, hanya menyeberang.

Ia berambisi untuk meningkatkan prestasinya di Peparnas. Terlebih Provinsi Papua akan menjadi tuan rumah PON dan Peparnas 2020. Sebagai tuan rumah, Maria ingin menunjukan usaha maksimalnya. 

"Kalau sekarang dapat perunggu besok mungkin dapat emas," kata Maria.

Latihannya sebagai atlet pun tidak pernah mengganggu pekerjaannya.  Atasan di tempatnya bekerja Lembaga Bantuan Psikologi Kharisma sangat memberi dukungan. Ia diizinkan untuk mempersiapkan Peparnas. 

"Saya punya bos baik sekali, diizinkan cuti tiga bulan untuk ini (Peparnas)," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement