Jumat 07 Oct 2016 07:42 WIB

Perkuat Kegiatan, Komunitas Pecinta Musang Gelar Gathering Nasional

Dua ekor musang peliharaan berhadapan saat jumpa pecinta musang di Taman Budaya Sumbar, di Padang, Minggu (31/8).
Foto: Antara/Igoy el Fitra
Dua ekor musang peliharaan berhadapan saat jumpa pecinta musang di Taman Budaya Sumbar, di Padang, Minggu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas pecinta Musang yang tergabung dalam Perkumpulan Pecinta Pelestari Musang Indonesia (P3MI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 yang akan berlangsung pada 7 hingga 8 Oktober 2016 di Bekasi, Jawa Barat. Sedangkan di puncak acara pada 9 Oktober akan digelar gathering nasional yang akan dihadiri lebih 4.000 pecinta Musang dari seluruh Indonesia.

Dalam gathering nasional juga akan digelar kontes Musang yang akan memperebutkan hadiah-hadiah menarik.

Ray Haerudin, Ketua Umum P3MI mengatakan, untuk kegiatan Munas akan memfokuskan pada hal penyempurnaan organisasi dan kegiatan komunitas ke arah yang lebih baik serta diharapkan akan menjadi awal dari kerja sama P3MI dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam penjagaan keragaman hayati di Indonesia.

Seperti diketahui Kopi Luwak di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Tidak hanya sebagai produk kopi, tapi juga sebagai produk wisata yang ada di dalamnya. Karena itu sangat penting untuk dapat menjaga kelestarian Musang khas Indonesia.

“Kami (P3MI dan Kementerian Pariwisata) sepakat untuk menjaga dan memperkenalkan musang Indonesia ke dalam maupun luar negeri,” kata Ray Haerudin, kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Sesuai dengan semangat komunitas, P3MI dikatakan Ray akan gencar mensosialisasikan visi dan misi organisasi yaitu bagaimana menyelamatkan hewan eksotik ini dari perburuan. Sebab sampai saat ini binatang musang masih dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai hama.

“Dengan lahirnya komunitas pecinta musang diharapkan bisa mensosialisasikan bahwa musang ternyata bisa menjadi hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan hewan lainnya yang sering banyak ditemui," ujar Ray.

Banyak manfaat dari hewan musang yang secara ekonomis nilai jualnya tinggi atau harganya hampir sama dengan kucing Anggora maupun Persia. Padahal kopi luwak adalah hasil dari hewan ini.

"Dengan kampanye pelestarian yang dilakukan P3MI, stigma bahwa hewan ini tak lebih dari hama sedikit-sedikit kini mulai berubah dan masyarakat mulai menyayangi binatang ini,” katanya.

Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Iqbal Alamsjah mengatakan, kementerian pariwisata selalu menyambut baik acara yang dapat menunjang pariwisata tanah air. Karena itu ia berharap Munas P3MI dapat menghasilkan sejumlah program kerja yang dapat membantu kepariwisataan nasional.

Khususnya dalam mendukung peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus). “Kopi Luwak bagian dari kuliner Indonesia yang menjadi salah satu ikon minuman khas kita. Semoga semakin memperluas jaringan pecinta Luwak itu sendiri,” kata Iqbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement