Rabu 05 Oct 2016 18:00 WIB

Tulus, Bermusik Hingga San Fransisco

Red:

Menggelar konser tunggal di Social Hall, The Regency, San Fransisco, pada 1 Oktober lalu merupakan pengalaman perdana Tulus yang diadakan di luar negeri. Dalam konsernya itu, Tulus mengaku membawa misi untuk memperkenalkan musik Indonesia ke mancanegara.

Konser tersebut juga sebagai wujud rasa syukur dan cinta Tulus terhadap negara. "Siapa tahu lewat konser ini saya bisa membawa nama dan musik Indonesia. Sedikit banyak saya punya andil buat negara ini," kata Tulus saat konferensi pers, di Jakarta Selatan.

Dalam konsernya, Tulus membawakan belasan lagu yang didominasi oleh lagu-lagu dari album terbaru yang bertajuk Monokrom. Dia juga membawakan sejumlah lagu di album pertama dan kedua yang sudah diaransemen ulang oleh Ari Renaldi selaku penata musik dan juga produser album ketiga Tulus ini.

Dia memastikan seluruh lagu dibawakan dalam bahasa Indonesia. Ini sebagai salah satu upaya Tulus yang benar-benar ingin memperkenalkan musik Indonesia melalui konsernya. "Saya bangga membawakan lagu berbahasa Indonesia yang kebetulan juga saya ciptakan sendiri. Saya berharap apa yang kita lakukan, tujuan kita untuk membawa musik Indonesia bisa tersampaikan dengan baik," ujar Tulus.

Tulus menceritakan, konser ini secara teknis sudah dipersiapkan sejak empat bulan yang lalu. Namun, dia sedikit gugup karena proses latihan yang belum maksimal. Apalagi, latihan dengan pengiring musik dari San Fransisco itu dilakukan melalui video call.

Namun, ada yang unik dalam konsernya ini. Saat itu Tulus menyuguhkan sebuah memorabilia perjalanan karier Tulus dalam industri musik. Memorabilia ini dikemas dalam bentuk pameran kecil sebagai pengantar penonton yang akan memasuki area konser di The Regency, San Fransisco.

Tulus mengatakan, di pameran ini akan dipajang mikrofon pertama yang dia beli menggunakan uang hasil bernyanyi. Lalu, dipamerkan pula buku yang dulu selalu dia gunakan untuk menulis lirik-lirik lagu ciptaannya serta dan barang-barang pribadi lainnya.  

Tujuan dari pameran kecil ini, menurut Tulus, adalah untuk membangun emosi dan chemistry antara dirinya dengan penonton sehingga penonton tidak hanya datang untuk mendengarkan lagu-lagunya, tetapi juga merasakan proses yang dilalui Tulus dalam berkarier. "Pameran ini menggambarkan perjalanan karier saya sejak 2011 hingga saat ini," kata Tulus. Retno Wulandhari ed: Endah Hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement