Senin , 03 Oct 2016, 10:08 WIB

Meriahnya Hari Batik Nasional Dirayakan di Perth

Red: Dwi Murdaningsih
Herka Yanis/Antara
Seorang perajin sedang menjemur batik di Laweyan, Solo.
Seorang perajin sedang menjemur batik di Laweyan, Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH - Cara cerdas dilakukan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth Australia, Ahad (2/10). Saat menyambut Hari Batik Nasional, 2 Oktober, perwakilan Indonesia di kota Perth tersebut mengadakan Festival Batik Indonesia di KJRI Perth, di Jalan 134 Adelaide Terrace East Perth, Australia.

"Orang Indonesia yang ada di Perth dan orang Australia berkumpul di sini. Sejak pagi sudah penuh sesak, ini adalah usaha kami menjaga budaya bangsa dan wisatawan Australia. Batik adalah kebanggaan kita semua,” ujar Pejabat Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Perth, Widya Sunedu.

Inisiatif KJRI itu terlihat panggung KJRI dengan design yang berlatar belakang Batik kain dari Solo dengan batik khas nya yang berwarna dasar cokelat. Terlihat juga antusias pengunjung mengikuti workshop dan belajar membatik yang dipandu perancang batik yang ada di Perth. Tidak hanya itu, perhelatan tersebut juga mempromosikan pariwisata Indonesia.

”Setiap acara yang kami laksanakan branding Wonderful Indonesia selalu kami kedepankan juga, karena kaitannya sangat kuat antara festival budaya dan promosi Pariwisata negara kita, itu selalu kita kombinasikan,” ujar Widya.

Widya mengatakan batik merupakan salah satu kekayaan tradisi budaya Indonesia. Corak batik Indonesia kaya akan filosofi. Sebuah corak bisa bercerita banyak mengenai tradisi dan sejarah tempat asal batik tersebut diciptakan. "Dan ini yang sedang kami terus jaga di Perth, biar mereka semakin tahu dan semakin sayang dengan batik dan negara kita,” ujarnya.

Batik sudah mendapat pengakuan internasional. Batik sudah tercatat dalam salah satu kekayaan budaya tak benda oleh UNESCO. Selain itu, istilah batik ini juga tidak hanya digunakan oleh masyarakat pulau Jawa yang konon katanya sebagai tempat lahirnya batik. Banyak daerah di Indonesia yang menggunakan istilah ‘batik’ pada sebuah produk kreatif mereka.

Misalnya kain Tenun Sasirangan dari Kalimantan Selatan yang kerap disebut sebagai Batik Sasirangan. ”Ini adalah salah satu representasi kecintaan masyarakat Indonesia terhadap Batik namun kami jaga di negara orang lain. Nah, dalam kombinasi ini kami juga selalu mengingatkan 10 destinasi prioritas di Indonesia agar masyarakat Perth tidak hanya datang ke Bali saja, disetiap tamu yang datang kami tebarkan wonderful Indonesia dengan 10 destinasi prioritas yang baru dengan menjelaskan kepada pengunjung,” ujar dia.

Widya mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang terus menjaga animo masyarakat Perth dan Australia dengan berbagai kegiatan di Australia salah satunya kegiatan kuliner Indonesia di Perth. Sebab, menurut dia, kompetitor seperti Malaysia, Thailand dan Singapura juga sangat gencar terus berpromosi di Australia. Menjaga animo kecintaan warga Australia terhadap Indonesia inilah yang harus dilakukan bersama-sama agar Indonesia tidak kalah dengan negara kompetitor tersebut.

Menpar Arief Yahya mengucapkan selamat Hari Batik Nasional. Dia berharap semoga batik semakin memperkuat identitas Indonesia dan branding Wonderful Indonesia di seluruh penjuru dunia.