Ahad 02 Oct 2016 15:46 WIB

LPBI NU Canangkan "Gerakan NUsantara Bebas Sampah 2020"

Pencanangan Gerakan NUsantara Bebas Sampah 2020
Foto: LPBI NU
Pencanangan Gerakan NUsantara Bebas Sampah 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PBNU melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) mencanangkan "Gerakan NUsantara Bebas Sampah 2020". Gerakan ini bertujuan untuk menyebarluaskan kesadaran dan kepedulian masyarakat, khususnya warga nahdliyyin untuk melakukan aksi nyata dalam pengelolaan dan pengolahan sampah bersama di lingkungan masing-masing.

Pencanangan kampanye gerakan dilakukan pada pekan kemarin di Gedung PBNU lantai 1. Dalam pencanangan tersebut sekaligus diluncurkan aplikasi Nubrick yang merupakan alat ukur tingkat penyebaran informasi dan sosialisasi LPBI NU terkait pengelolaan dan pengolahan sampah.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 KLHK Tuti Hendrawati Minarsih, Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dan Ketua LPBI NU M. Ali Yusuf.

Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (2/10), kampanye dilandasi adanya fakta tentang sampah nasiojal yang cukup mersahkan. Apalagi ditambah dengan persoalan sampah plastik yang menjadi permasalahan bagi lingkungan. Karena susah diurai, sampah plastik bisa menjadi ancaman bagi kehidupan dan ekosistem, yaitu dapat meurunkan kesuburan tanah.

Menumpuknya sampah plastik di saluran air, selain mencemari lingkungan juga bisa menyebabkan banjir. Tidak hanya itu, pembakaran sampah plastik juga menghasilkan dioksin yang berbahaya bagi kesehatan.

Selama ini, sampah plastik yang dikelola dalam pemilahan di Bank Sampah hanyalah sampah botol plastik dan gelas plastik kemasan. Gerakan diet plastik pun hanya terfokus pada sampah kantong plastik. Padahal sampah plastik pembungkus snack dan jajanan jumlahnya tidak kalah banyak. Bahkan bisa melebihi jumlah sampah kantong plastik.

Inilah yang menjadi dasar bagi LPBI NU melalui Bank Sampah Nusantara untuk fokus pada pengentasan sampah organik dan non-organik, baik melalui media Teknologi Tepat Guna, Produk Daur Ulang maupun pengelolaan sampah plastik dengan metode Ecobrick.

"Melalui metode Ecobrick ini diharapkan dapat mengelola sisa sampah plastik yang selama ini belum dikelola masyarakat," ujar Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj.

Kampanye Gerakan NUsantara Bebas Sampah 2020 ini rencananya akan dilaksanakan dengan beberapa rangkaian kegiatan. Yaitu peresmian Bank Sampah Nusantara LPBI NU, Workshop dan Training of trainer Ecobrick serta Aplikasi NUbrick oleh Russel Maier.

Kiai Said Aqil mengatakan, NU mengajak masyarakat Indonesia khususnya Nahdliyyin untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan mengelola sampah di lingkungan masing-masing. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement