Senin 26 Sep 2016 20:01 WIB

Selangkah Lagi Tim Sepak Bola Jabar Raih Medali Emas

Rep: Bambang Noroyono / Red: Budi Raharjo
Pertandingan cabang olahraga sepak bola pada PON XIX Jawa Barat
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pertandingan cabang olahraga sepak bola pada PON XIX Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Tim sepak bola Jawa Barat (Jabar) optimistis bisa meraih medali emas di PON 2016. Menejer Tim Jabar, Duddy Sutandi menegaskan, usai mengalahkan Papua 1-3 di laga semifinal, Senin (26/9), timnya baru berani bicarakan target untuk memastikan berada di podium pertama pesta olahraga nasional tahun ini.

Duddy mengatakan, perolehan medali emas sudah di ambang mata. Dia meminta timnya tetap fokus dan pantang kendur saat laga final. Jabar bakal menjamu Tim Sulawesi Selatan (Sulsel) di laga final pada Rabu (28/9) di Stadion Jalak Harupat, Bandung. "Ini hasil dari usaha yang menguras tenaga. Target (medali) emas harus didapat," ujar dia, usai laga kontra Papua, di Bekasi, Senin (26/9).

Sepanjang sejarah PON, tim sepak bola Jabar, belum pernah sekalipun meraih medali emas. Kesempatan meraih emas, pernah ada saat PON 2000 di Jawa Timur (Jatim). Tapi, ketika itu, harapan membawa pulang emas, kandas dari tim tuan rumah. Duddy mengatakan, kesempatan menjadi tuan rumah PON 2016, harus mengambil momentum perolehan medali emas cabang sepak bola.

Pelatih Jabar, Lukas Tambuan mengatakan, laga final timnya kontra Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal sengit. Prediksinya itu mengingat pertemuan kedua tim, bukan sekali ini terjadi selama gelaran PON. Jabar pernah menghabisi Sulsel 4-2 saat penyisihan Grup D. Menurut Lukas, kekalahan Sulsel di fase grup kedua, bisa saja terlampiaskan di Jalak Harupat.

"Melawan Sulsel. Itu pasti pertandingan akan hebat. Saya selalu mengingatkan pemain saya untuk selalu waspada dengan tim-tim handal," ujar dia.

Menurut Lukas, Sulsel menjadi salah satu tim kuat setelah Papua. Namun, menurut dia, meski Jabar penakluk dua kesebelasan daerah tersebut, ia tak mau sesumbar bisa kembali mengalahkan lawannya di laga final. "Pertandingan yang sudah kami lewati, tidak bisa dijadikan patokan. Apalagi ini final," sambung dia.

Lukas meyakini, kepelatihan Sulsel di tangan Syamsudin Umar bakal bertanding habis-habisan saat final. "Saya selalu menghormati pelatih-pelatih senior. Dan mereka (Sulsel) bukan tim yang lemah juga," ujar dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement