Ahad 25 Sep 2016 10:20 WIB

Mahasiswa UB Buat Alat Produktivitas Padi dari Kicauan Burung

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Universitas Brawijaya
Foto: panoramio.com
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alat untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi melalui teknik sonic bloom atau frekuensi kicauan burung karya mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Tersimeniom, berhasil meraih Juara Umum I pada Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI). Tersimeniom menang kategori Penerapan Teknologi Budidaya Pertanian yang digelar di Institut Pertanian Bogor (IPB), 17-18 September 2016.

Tim UB diwakili oleh Tim Divisi Aerokreasi Jurusan Teknik Mesin yang terdiri dari Siti Amalina Azahra (Angkatan 2014), Achmad Syafi'udin (2013), Dimas Eko Prasetyo (2013), dan dibimbing dosen Bayu Satriya Wardhana, ST., M.Eng.

Ketua Tim, Siti Amalina, menjelaskan bahwa proses pembuatan perangkat ini terinspirasi dari riset peneliti asal Australia, Dr. Dan Carlson, yang meneliti bahwa pembukaan stomata pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh frekuensi kicauan burung.

"Dengan pembukaan stomata yang lebih besar, dapat mempengaruhi hasil fotosintesis karena penyerapan CO2 dan mineral lebih maksimal," kata mahasiswi asal Tangerang tersebut dalam siaran pers yang Republika terima, Ahad (25/9).

Dari hasil studi literatur yang dilakukan oleh tim, ternyata frekuensi kicauan burung yang dapat mempengaruhi pembukaan stomata tumbuhan berada di kisaran 3000-5000 Hz. Kemudian, tim berinisiatif membuat alat yang dapat memancarkan frekuensi suara audiosonik yang frekuensinya setara dengan kicauan burung, khususnya burung kutilang.

Dimas, anggota tim, menerangkan bahwa perangkat ini telah diujicoba di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UB. Uji coba ini terkait dengan pengaruh frekuensi terhadap pembukaan stomata dan morfologi atau bentuk fisik tanaman padi. Morfologi yang diteliti terdiri dari akar, tinggi tanaman, dan jumlah bulir.

Dari hasil uji pembukaan stomata, didapatkan hasil pembukaan stomata meningkat hampir dua kali lipat. Yakni dari 3,839 mikrometer menjadi 5,8 mikrometer. Sedangkan dari uji morfologi, didapatkan tanaman padi dengan perlakuan pemberian suara kicauan burung, dapat tumbuh lebat dan akarnya bertambah panjang. Namun untuk tinggi tanaman padi tidak diperoleh hasil yang signifikan.

"Kesimpulannya sangat berpengaruh dan meningkatkan produktivitas. Tanaman padi yang dekat dengan perangkat dapat menghasilan 27 bulir per tanaman, sedangkan yang jauh hanya menghasilkan 16 bulir per tanaman," beber mahasiswa asli Malang itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement