Rabu 21 Sep 2016 13:57 WIB
Renang

Triadi Fauzi Siddiq, Besar di Renang karena Ayah

Rep: Febrian Fachri/ Red: Israr Itah
 Triadi Fauzi
Foto: Agus Bebeng/ Antara
Triadi Fauzi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jika ada nama yang paling sering terdengar di venue renang PON XIX, Triadi Fauzi Siddiq-lah orangnya. Sepanjang perlombaan renang di Kolam FPOK UPI Bandung, Triadi tak pernah absen mendulang emas. Total, perenang Jawa Barat ini mempersembahkan delapan medali emas, satu perak dan satu perungggu. 

“Saya bahagia banget bisa mendapatkan delapan medali emas. Sesuai target yang saya buat,” kata Triadi, Selasa (20/9).

Pencapaian Aji, sapaan akrabnya di rumah, pada PON XIX ini melebihi prestasi yang ia buat saat PON VIII di Pekanbaru Riau 2012 lalu. Di Pekanbaru, bungsu dari tiga bersaudara ini mendulang tujuh medali emas dari berbagai nomor. Di Bandung, catatan hebat itu mendapat tambahan medali emas kedelapan dari nomor 200 meter gaya kupu-kupu. 

Hebatnya lagi, delapan medali emas yang dikumpulkan Aji di FPOK UPI semuanya dengan torehan rekor baru. Yang paling hebat, Aji memecahkan rekor di nomor 100 meter gaya bebas putra milik legenda renang Richard Sambera yang sudah bertahan 20 tahun. Ia juga memecahkan rekor yang sudah 12 tahun bertahan di nomor 200 meter gaya ganti perorangan milik Albert Sutanto pada 2004 lalu. 

Mendulang banyak prestasi bukan hal baru lagi buat putra kesayangan pasangan Hasan basri dan Tin Jubaidah itu. sejak 2009 lalu, Aji sudah masuk salah satu perenang di pelatnas. Ia pernah tampil di level antarnegara seperti SEA Games dan Asian Games. 

Aji pernah meraih tiga emas pada SEA Games 2013 Myanmar. Dalam ajang Asian Games, Aji belum mampu berbuat banyak. Akan tetapi, dia pernah mendapatkan dua emas dan tiga perak pada kejuaraan Hongkong Open 2013.

Ayahnya, Hasan Basri jadi orang pertama yang mengenalkan renang kepada Aji. Hasan punya kemampuan karena berstatus sebagai pelatih renang.

Aji dilatih ayahnya sejak TK di kolam renang samping rumahnya di Cimahi. Pada saat yang sama, ia juga dimasukkan les privat berenang. 

Setelah mahir mempraktekkan beberapa gaya, ayahnya memasukannya ke klub renang Tirma Marta di Cimahi. Bakatnya terus berkembang di klub. Dengan persetujuan keluarga, Triadi masuk klub renang Aquarius di Bandung. Sering tampil untuk klub membuat talenta Aji akhirnya diendus oleh pencari bakat untuk pelatnas. 

Walau konsen sebagai perenang, Triadi tak mengenyampingkan urusan pendidikannya. Adik dari Dwi Setiani dan Eka ini merupakan tamatan Sekolah tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi. Walau masih berusia 25 tahun, ia sudh memikirkan masa depannya dengan berencana membuka bisnis bersama kakak iparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement