Selasa 20 Sep 2016 15:44 WIB

Penyakit Jantung Bawaan Bayi Bisa Dideteksi Sejak dalam Kandungan

Dokter spesialis jantung anak Siloam Hospital Institute (SHI), Ganesja M Harimurti menjelaskan penyakit jantung bawaan pada bayi, Selasa (20/9).
Foto: Republika/Bilal Ramadhan
Dokter spesialis jantung anak Siloam Hospital Institute (SHI), Ganesja M Harimurti menjelaskan penyakit jantung bawaan pada bayi, Selasa (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung bawaan mungkin masih belum akrab di telinga masyarakat. Apalagi penyakit jantung bawaan ini diderita oleh bayi yang baru lahir. Ternyata penyakit jantung bawaan ini sudah bisa dideteksi sejak bayi masih dalam kandungan.

"Penyakit jantung bawaan pada bayi sudah bisa dideteksi sejak janin berusia 4-5 bulan. Setelah terdeteksi, dokter akan menjelaskan kepada orang tua agar setelah lahir bisa dilakukan tindakan," kata dokter spesialis jantung anak RS Siloam (Siloam Hospital Institute/SHI), Ganesja M Harimurti di Jakarta, Selasa (20/9).

Ia memaparkan berdasarkan data ada sekitar 9 persen bayi meninggal pada bulan pertama setelah lahir akibat penyakit jantung bawaan. Penyakit ini biasanya terdapat kelainan pada struktur atau fungsi sirkulasi jantung yang terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.

Selain itu, setiap harinya ada sebanyak 107 bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Berarti ada sekitar 4-5 bayi yang lahir dengan penyakit jantung bawaan setiap jamnya. Dan yang terdeteksi hanya setengah dari jumlah tersebut.

Saat ini, ia melanjutkan, janin di dalam kandungan sudah bisa dideteksi apakah memiliki penyakit jantung bawaan atau tidak melalui USG (ultrasonography) saat janin berusia 4-5 bulan. Pasalnya jantung pada janin sudah terbentuk sempurna sejak berusia 3 bulan.

Penyakit jantung bawaan terhadap bayi yang sederhana, misalnya ada lubang pada sekat jantung, maka bisa dipasang dengan kateter. Namun bayi yang akan dipasang kateter harus memenuhi syarat yaitu memiliki berat badan minimal 5 kilogram.

Jika bayi yang memiliki penyakit jantung bawaan ini sudah mencukupi syarat berat badan tersebut, maka akan dilakukan pemasangan kateter di lubang sekat jantung si anak. Dengan kateter, sehingga si anak tidak perlu dilakukan pembedahan dan hanya diperlukan waktu selama dua hari perawatan.

Dalam empat tahun terakhir, SHI telah memiliki pasien dengan penyakit jantung bawaan anak mencapai 24 pasien intervensi dan 51 pasien operasi. Penanganan pasien ini dari penyakit jantung bawaan sederhana hingga pasien dengan penyakit jantung bawaan kompleks.

Jika penyakit jantung bawaan si anak tergolong sederhana, maka pemasangan kateter ini tidak akan memiliki efek negatif terhadap tumbuh kembang si anak. "Kalau yang (tergolong) rumit, biasanya masih akan bermasalah nanti-nantinya," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement