Jumat 16 Sep 2016 14:24 WIB

Ini Bahayanya Konsumsi Daging Merah Berlebih

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Andi Nur Aminah
Daging merah, salah satu makanan uyang mengandung lemak trans.
Foto: flickr
Daging merah, salah satu makanan uyang mengandung lemak trans.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Protein dibutuhkan untuk pemenuhan kalori, memperbaiki sel-sel rusak, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, konsumsi yang dilakukan secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk mengonsumsi protein hewani yang berasal dari daging merah seperti daging kambing maupun sapi.

Ahli Gizi dari Fakultas Kedokteran (FK) UGM, Susetyowati menyampaikan, kebutuhan asupan protein dalam sehari sekitar 100 gram atau dua porsi makan. Protein tersebut bisa didapat dari sumber hewani seperti daging merah, ikan, susu, keju, telur, serta tanaman kacang-kacangan. "Konsumsi protein yang berlebih berisiko menyebabkan gangguan lemak dalam darah atau dislipidemia," kata Susetyowati.

Kecenderungan untuk mengonsumsi daging sapi dan kambing dalam jumlah banyak terjadi saat merayakan Hari Raya Idul Adha.

Menurutnya, hal tersebut perlu diwaspadai, terutama bagi yang memiliki persoalan kolesterol. Karena makan daging merah dalam porsi berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol tubuh.

Orang-orang yang tidak memiliki masalah kolesterol pun harus tetap menjaga asupan daging merah. Karena konsumsi berlebih bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit. “Bahkan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko hipertensi yang menjadi faktor pemicu terjadinya penyempitan pembuluh darah, penyakit jantung, dan diabetes,” ujarnya.

Susetyowati mengemukakan, kandungan protein dan kolesterol yang terdapat pada semua jenis hewan kurban cenderung sama. Namun, terdapat mitos bahwa daging kambing memiliki kolesterol lebih tinggi. Padahal, daging kambing mempunyai kandungan kalori, lemak, dan kolesterol lebih rendah daripada sapi.

Dalam 100 gram daging kambing terdapat kalori sebesar 154 kkal. Sedangkan sapi 207 kkal. Sementara kandungan lemak dalam kambing sebesar sembilan gram dan sapi 14 gram. Sementara kolesterol dalam daging kambing sebanyak 63 mg , sedangkan sapi yaitu 73 mg. Adapun kandungan protein kambing 16,8 gram dan sapi 18,8 gram.

“Sebenarnya tidak masalah mengonsumsi daging kambing maupun sapi. Tetapi perlu diperhatikan besaran konsumsi, jangan melebihi porsinya. Bolehlah makan sate maksimal 10 tusuk seharinya. Selain itu juga pengolahan dagingnya dengan cara yang sehat,” ujar dosen FK UGM itu.

Susetyowati menyarankan, pengolahan daging merah sebaiknya menghindari penambahan bahan masakan yang berlebih, seperti minyak dan santan. Karena bahan-bahan tersebut akan meningkatkan kadar kandungan kolesterol pada makanan.

Demikian pula untuk penggunaan kecap dan saos. Penambahan bahan-bahan yang mengandung natrium tersebut berisiko menimbulkan hipertensi. Dalam pemilihan daging, sebaiknya menghindari penggunaan gajih dan jeroan.

“Jangan lupa untuk mengkonsumsi sayur dan buah dalam jumlah seimbang untuk mengimbangi kalori dan kolesterol yang masuk,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement