Jumat 16 Sep 2016 11:24 WIB

Duh, Kutu Mulai Kebal dengan Obat Pasaran

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Kutu rambut
Foto: ist
Kutu rambut

REPUBLIKA.CO.ID, Kutu yang sangat mengganggu pada rambut biasanya dapat disingkirkan dengan mudah melalui obat-obat yang dijual di pasaran. Sayangnya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kutu mulai kebal dengan beberapa jenis obat kutu di pasaran.

Selama puluhan tahun, ada dua obat kutu tanpa resep yang paling sering digunakan berulang kali oleh masyarakat. Kedua jenis onat kutu tersebut ialah permethrin serta synergised pyrethrins. Sayangnya, kedua jenis obat inilah yang menurut penelitian sudah tak lagi ampuh untuk memberantas kutu dengan optimal.

"Tak terelakkan, bahwa resistensi akan terjadi ketika hal itu dilakukan (penggunaan obat kutu yang berulang-ulang)," jelas mantan kepala pengembangan Sklice, Ryan, seperti dilansir The Malay Mail Online.

Berdasarkan data-data yang dianalisa Ryan dan tim pada Oktober 2015 lalu, Ryan menemukan bahwa kecenderungan masyarakat untuk berulangkali mengaplikasikan obat kutu ketika mereka merasa obat tersebut tidak ampuh hanya memperburuk keadaan. Pengulangan aplikasi obat kutu yang kurang ampuh hanya akan membuat kutu menjadi semakin kebal terhadap obat tersebut.

Jika melakukan perbandingan terhadap efektivitas obat kutu permethrin dan synergised pyrethrins, pada 1980-an hingga 1990-an kedua jenis obat ini 100 efektif untuk melibas kutu yang mengganggu. Akan tetapi, memasuki 2009, efektivitas kedua jenis obat ini hanya tinggal 26 persen saja, hampir setara dengan obat plasebo yang tidak memiliki efek terhadap pengobatan.

(baca: Benarkah Suplemen Cokelat Tingkatkan Stamina?)

Meski begitu, tim peneliti menemukan bahwa obat kutu dengan resep dokter memiliki tingkat efektivitas yang tinggi hanya dalam satu kali aplikasi. Beberapa obat kitu dengan resep dokter yang efektif ini di antaranya ialah malathion, spinosad dan topical ivermectin. Sedangkan obat kutu dengan resep dokter yang efektif jika diaplikasikan dua kali ialah benzyl alcohol.

Akan tetapi, obat kutu dengan resep dokter juga memiliki satu sisi kelemahan, peneliti pediatri dari University of Vermont Children's Hospital, Dr Barbara Frankowski mengatakan obat kutu dengan resep dokter cenderung jauh lebih mahal. Beberapa jenis obat kutu dengan resep dokter bahkan sangat mahal, dengan harga yang bisa mencapai 100 dolar Amerika sekitar Rp 1,3 juta.

Oleh karena itu, meski obat pasaran tidak begitu efektif lagi, tak ada salahnya jika masyarakat memilih obat pasaran terlebih dahulu jika mengalami kutuan. Akan tetapi, untuk anak yang kutuan, disarankan agar pemakaian setidaknya dua kali dalam interval waktu tujuh hingga 10 hari. Jika obat-obatan pasar ini tidak ampuh, maka penderita kutuan dapat mencoba beralih kepada obat kutu dengan resep dokter.

Terkait pencegahan, Dr. Bernard Cohen dari Johns Hopkins University menyarankan agar masyarakat menjauhi kontak fisik yang dekat dengan orang yang berkutu. Cara tersebut dinilai sebagai pencegahan yang sangat efektif mengingat kutu tidak melompat ataupun terbang.

"Kemudian, setelah perawatan saya sarankan tidak menggunakan sisir atau topi bersamaan dengan orang lain dan juga menghindari kontak dengan penderita kutuan yang belum diobati," pesan Cohen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement