REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 346 mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung telah mengikuti Kuliah Ta'aruf Mahasiswa Baru di GSG Qornul Manazil Bojongsoang, Bandung, pada 29-31 Agustus 2016.
Ketua III Bidang Kemahasiswaan sekaligus ketua pelaksana Kuliah Ta'aruf, Imas Karyamah MPd mengatakan, acara tersebut merupakan rutinitas kampus yang isinya terkait pengenalan dunia kampus bagi mahasiswa baru. Menurut dia, peserta terjauh datang dari Sorong Papua Barat, dan yang terdekat adalah dari Bojongsoang, tempat kampus STAIPI ini berada. "Dalam Kuliah Ta'aruf mahasiswa diberi gambaran terkait dunia akademik, ketenagaan atau SDM pembelajaran dan kependidikan serta kelembagaan kemahasiswaan" ungkap Imas yang juga Muballighoh kondang Persistri ini dalam keterangannya kepada Republika. co.id, Ahad (4/9). Kuliah Ta'aruf dihadiri oleh seluruh pimpinan civitas akademika serta sebanyak 346 peserta dari berbagai program studi yang ada di STAI Persis, yaitu; Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Komunikasidan Penyiaran Islam (KPI), Prodi Ilmu Al-Quran &Tafsir (IQT), Prodi Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA), dan Prodi Ekonomi Syari'ah. Imas menambahkan, tema yang diusung dalam Kuliah Ta'aruf adalah Menjadikan Mahasiswa Muslim yang Unggul, Islami, Profesional, dan Kompetitif dalam Bidang Ilmu-Ilmu Keislaman. Tak ketinggalan, kata Imas, ungkapan inspirasi dan motivasi yang tertuang dalam Mars STAIPI terus digemakan. "Bergabunglah dalam kancah perjuangan, di kampus yang tegakkan kemandirian, mari menggali makna intelektualitas, jadi insan yang kokoh dalam aqidah, jadi insan yang taqwa dan cendikia," tutur Imas. Ketua 1 Bidang Akademik, H. Nurmawan MAg menekankan, mahasiswa hendaknya selalu berpegang teguh terhadap militansi akidah, berwawasan visioner, serta mampu mengaflikasikan ajaran Islam dalam konteks keindonesiaan. "Dan STAIPI ini menjadi mata rantai yang tak bisa dipisahkan dalam dunia pendidikan di Indnesia," ujarnya.