Senin 05 Sep 2016 16:10 WIB

STAIPI Bandung Bertekad Cetak Mahasiswa Unggul dan Islami

Mahasiwa baru Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung mengikuti Kuliah Ta'aruf.
Foto: dok
Mahasiwa baru Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung mengikuti Kuliah Ta'aruf.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Sebanyak 346 mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung telah mengikuti Kuliah Ta'aruf Mahasiswa Baru di GSG Qornul Manazil Bojongsoang, Bandung, pada 29-31 Agustus 2016.

Ketua III Bidang Kemahasiswaan sekaligus ketua pelaksana Kuliah Ta'aruf,  Imas Karyamah MPd  mengatakan,  acara tersebut merupakan rutinitas kampus yang isinya terkait pengenalan dunia kampus bagi mahasiswa baru. 

Menurut dia,  peserta terjauh datang dari Sorong Papua Barat, dan yang terdekat adalah dari Bojongsoang, tempat kampus STAIPI ini berada.

"Dalam Kuliah Ta'aruf mahasiswa diberi gambaran terkait dunia akademik, ketenagaan atau SDM pembelajaran dan kependidikan serta kelembagaan kemahasiswaan" ungkap Imas yang juga  Muballighoh kondang Persistri ini dalam keterangannya kepada Republika. co.id, Ahad (4/9).

Kuliah Ta'aruf dihadiri oleh seluruh pimpinan civitas akademika serta sebanyak 346 peserta dari berbagai program studi yang ada di STAI Persis, yaitu; Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI),  Prodi Komunikasi

dan Penyiaran Islam (KPI), Prodi Ilmu Al-Quran &Tafsir (IQT), Prodi Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA), dan Prodi Ekonomi Syari'ah. Imas menambahkan,  tema yang diusung dalam Kuliah Ta'aruf adalah Menjadikan Mahasiswa Muslim yang Unggul, Islami, Profesional, dan Kompetitif dalam Bidang Ilmu-Ilmu Keislaman. Tak ketinggalan, kata Imas, ungkapan inspirasi dan motivasi yang tertuang dalam Mars STAIPI terus digemakan. "Bergabunglah dalam kancah perjuangan, di kampus yang tegakkan kemandirian, mari menggali makna intelektualitas, jadi insan yang kokoh dalam aqidah, jadi insan yang taqwa dan cendikia," tutur Imas. Ketua 1 Bidang Akademik, H. Nurmawan MAg menekankan, mahasiswa hendaknya selalu berpegang teguh  terhadap militansi  akidah, berwawasan  visioner, serta mampu mengaflikasikan ajaran Islam dalam konteks keindonesiaan. "Dan STAIPI ini menjadi  mata rantai yang tak bisa dipisahkan dalam dunia  pendidikan di Indnesia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement