REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan aktivis dan fotografer meresmikan organisasi Fotografi Kemanusiaan Indonesia (FK.id). Gerakan sosial berbasis fotografi tersebut hendak menampilkan realitas dan peristiwa kemanusiaan Indonesia lewat foto-foto berkualitas.

"Bagaimana menyajikan karya foto yang indah dan menggugah, sekaligus memuat pesan-pesan sosial," ungkap Romzi Ahmad, salah satu pencetus FK.id, di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (4/9).

Pria 28 tahun itu menjelaskan, karya fotografi anggota FK.id tak hanya sekadar pemuas hobi dan kesenangan. Jepretan para 'fotogafer kemanusiaan' tersebut dimaksudkan sebagai gerakan sosial untuk kebaikan umat.

Romzi menyilakan khalayak awam untuk bergabung dengan organisasi yang didukung Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) itu. Nantinya, kata ia, tim FK.id akan serupa jurnalis warga atau citizen journalist yang berbicara lewat foto.

Selain berburu foto bertema kemanusiaan, anggota FK.id juga akan menggagas sejumlah riset ilmiah sebagai penunjang karya. Foto dan riset itu bakal dipublikasikan kepada khalayak lewat laman daring, pameran foto, dan penerbitan buku.

Menurut Romzi, riset penting dalam dunia fotografi guna menjamin orisinalitas karya sekaligus membuatnya aman jika digunakan sebagai acuan. Foto tanpa riset, kata ia, bisa diduga hoax dan hanya mencari sensasi tertentu.

"Kami tidak hanya ingin memunculkan foto bagus tetapi menyampaikan apa di baliknya. Memotret, meneliti, kemudian menuliskan hasilnya," ujar pria yang menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA IT Nurul Muhajirin Lampung Utara itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika