Senin , 29 Aug 2016, 21:32 WIB

Lampung akan Didaulat Sebagai Destinasi Wisata Unggulan

Red: Winda Destiana Putri
Antara
Pawang gajah mengendalikan Gajah Lampung saat karnaval budaya dalam rangkaian Festival Krakatau 2016 di Bandar Lampung, Ahad (28/8).
Pawang gajah mengendalikan Gajah Lampung saat karnaval budaya dalam rangkaian Festival Krakatau 2016 di Bandar Lampung, Ahad (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Lampung mulai berbenah diri untuk pariwisata. Perhelatan budaya Festival Krakatau yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun untuk memperingati peristiwa bersejarah meletusnya Gunung Krakatau pada 1883 lalu, usai sudah. Semua mata mulai melirik ke wilayah yang berada di paling ujung provinsi Sumatera ini.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo yang didampingi istrinya Aprilani Yustin Ficardo, terlihat bersemangat dengan perhelatan yang diberi nama Lampung Krakatau Festival. Menurut Ridho, kegiatan festival yang berlangsung sejak 24-28 Agustus ini menandai dimulainya upaya memajukan sektor pariwisata di Lampung. Melalui tagline 'Lampung The Treasure of Sumatra', Ridho ingin menjadikan Lampung sebagai destinasi wisata unggulan nasional.

''Silahkan datang dan berkunjung ke Lampung. Banyak kekayaan alam dan budaya luar biasa yang bisa dinikmati wisatawan asing maupun nusantara,'' ujar Ridho usai menutup perhelatan ini di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Ahad (28/8).

Pemerintah Provinsi Lampung menurut gubernur berusia 36 tahun itu, sudah siap untuk memperbaiki infrastruktur pariwisata. Salah satu target yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung ialah pembangunan terminal pelabuhan kapal pesiar.

''Lampung kaya sekali dengan wisata bahari,'' kata Ridho.

Dengan puluhan tempat wisata yang menonjolkan kekayaan alam, Ridho mengatakan pihaknya berkomitmen menjaga kelestarian alam dengan konsep ecotourism. Dengan begitu, kekayaan alam di Lampung dapat menjadi destinasi wisata yang dapat dinikmati secara berkelanjutan sekaligus tetap terjaga keseimbangannya.

Pesta kegiatan ini juga untuk memperingati letusan Gunung Krakatau pada 26-27 Agustus 1883. Letusan Krakatau memang luar biasa dahsyat sehingga suara letusannya terdengar sampai 4.830 km dari pusat letusan dan didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu. Letusan Krakatau memiliki kekuatan 13.000 kali lebih besar dari ledakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Material vulkanik terbawa sampai Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.

Penyelenggaraan Lampung Krakatau Festival 2016 berlangsung di lima titik dengan lima tema yang berbeda. Beberapa rangkaian kegiatan ialah Jelajah Pasar Seni di Mall Beomi Kedaton pada 24-28 Agustus, Jelajah Layang-Layang di PKOR Way Halim pada 25-26 Agustus serta Jelajah Rasa di Lapangan Saburai pada 26-28 Agustus. Rangkaian kegiatan ini juga dilengkapi dengan Jelajah Krakatau di Anak Gunung Krakatau, Lampung Selatan, pada 27 Agustus dan ditutup dengan Jelajah Semarak Budaya di Tugu Adipura pada 28 Agustus 2016.

Pada penutupan festival yang diadakan di Tugu Adipura, Bandar Lampung, banyak wisatawan lokal maupun asing menikmati parade kekayaan budaya Lampung dan Nusantara dengan tema “ Topeng Lampung”. Sebanyak 1.500 peserta menggunakan topeng mendapatkan Rekor Muri. Pawai kendaraan hias diikuti oleh 15 Kabupaten/Kota dengan berbagai gambar mulai dari ayam, burung dan juga keindahaan bawah air (lautan).