Jumat 26 Aug 2016 06:17 WIB

Karbohidrat Ternyata tak Pengaruhi Kenaikan Berat Badan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Nasi putih
Foto: ist
Nasi putih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karbohidrat selama beberapa tahun belakang selalu menjadi alasan sebagai kenaikan berat badan. Padahal jenis tertentu dari karbohidrat tidak menyebabkan badan menjadi lebih  besar.

Karbohidrat dengan jenis pati tanah memang secara alami memiliki kandungan karbohidrat. Jenis tersebut memang sering ditemui oleh Anda, seperti kacang-kacangan dan polong-polongan, biji-bijian dan bahkan nasi dan kentang.

Hanya saja, dengan menghilangkan jenis karbohidrat justru malah tidak baik untuk tubuh. Konsultan ahli gizi Rebecca McManamon, dari British Dietetic Association, mengatakan karbohidrat merupakan bagian penting dari asupan makanan dan sangat berhati-hati jika ingin  mengurangi asupannya secara drastis.

"Anda akan mencapai berat badan dalam jangka pendek tetapi tidak berkelanjutan," kata McManamon dikutip dari Independent.

Karbohidrat dijelaskan tidak akan membuat berat tubuh bertambah. Ada bagian serat tertentu yang bermanfaat justru didapatkan dari karbohidrat.

Penambahan berat badan yang terjadi ketika mengonsumsi karbohidrat disumbang oleh porsi yang salah. Sering kali orang-orang mengonsumsi dengan jumlah yang melebihi kebutuhan sehari-harinya.

"Sementara kita harus mengurangi jumlah gula dalam makanan kita, kita harus mendasarkan makanan kami pada karbohidrat tepung. Ada bukti kuat bahwa serat, ditemukan dalam versi gandum karbohidrat tepung misalnya, baik untuk kesehatan kita,"  ujar ahli diet Sian Porter.

Sekitar setengah dari asupan kalori harian manusia harus berasal dari makanan bertepung, buah dan sayuran. Makanan tertentu bahkan mengembangkan pati resisten ketika dibiarkan dingin, termasuk pasta, kentang dan nasi putih.

Profesor Paul Arciero, pakar ilmu kesehatan dan olahraga di New York Skidmore College, melakukan penelitian ke dalam menjelajahi pati resisten sebagai makanan sehat bagi orang-orang dengan diabetes tipe-2. Arciero menjelaskan, setelah tubuh mengonsumsi makanan berkarbohidrat maka persentase tubuh dapat membakar lemak menjadi lebih besar. Pembakaran tersebut sangat memiliki hubungan dengan sumber energi yang luar biasa.

"Jika Anda dapat menggabungkan pati resisten dengan telur rebus, atau protein whey, atau protein kacang, atau ayam atau yogurt Yunani, itu kombinasi yang cukup kuat," kata Arciero.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement