Kamis , 25 Aug 2016, 16:00 WIB

Indonesia Harus Jadi Pusat Wisata Halal Dunia

Red: Hazliansyah
istimewa
wisata halal
wisata halal

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Kementerian Pariwisata mencatat dari 10 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 20 persen diantaranya adalah wisatawan muslim.

Dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam dengan sarana destinasi dan pendukung layanan pariwisata yang sebagian besar telah memenuhi kriteria persyaratan wisata halal, menjadikan Indonesia potensial menjadi pusat wisata halal dunia.

"Banyak negara lain sudah mempersiapkan diri menjadi destinasi wisata halal seperti Australia, Tiongkok, dan Jepang. Kita harus menjadi pusat wisata halal dunia," kata Deputi Menteri Bidang Pemasaran Mancanegara, I Gde Pitana dalam keterangan tertulis, Kamis (25/8). 

Pitana menjelaskan, destinasi yang bisa dikembangkam sebagai wisata halal diantaranya adalah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatera barat dan Jawa Timur.  Terlebih khusus untuk Lombok misalnya telah mampu mencetak prestasi dengan meraih dua penghargaan sekaligus pada ajang World Halal Travel Awards (WHTA) 2015 di Abu Dhabi sebagai World's Best Halal Tourism Destination dan World's Best Halal Honeymoon Destination.

Terlebih di NTB sedang diproses pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk pariwisata di Mandalika, Lombok Tengah, sementara tempat wisata lainnya sudah mulai diarahkan ke wisata halal. 

Dari 1.175 hektar kawasan wisata Mandalika, sebanyak 300 hektar nantinya akan menjadi halal tourism. Sementara, kawasan di luar itu akan tetap menjadi wisata konventional. Artinya, wisata halal akan berkembang bersama wisata konvesional sehingga wisatawan bisa memilih.

"Kami terus mempromosikan misalnya ke Timur Tengah, dan negara kantong-kantong wisatawan muslim di wilayah Eropa agar semakin banyak wisatawan berkunjung ke Lombok dan sekitarnya," katanya.

Hanya saja yang ditekankan Pitana, wisata halal bukanlah produk tapi kriteria yang memenuhi persyaratan produk untuk pelayanan halal kepada wisatawan. 

"Hotel, restoran, dan fasilitas pendukung yang lain semua sama seperti biasanya hanya perlu ditekankan untuk memenuhi kriteria pelayanan halal dan muslim friendly. Dan sebagian besar di Indonesia telah sesuai dengan itu," katanya.