Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

MPR Dukung Pelestarian Budaya Wayang

Ahad 21 Aug 2016 20:11 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Pagelaran wayang beber di lapangan Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu malam (20/8).

Pagelaran wayang beber di lapangan Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu malam (20/8).

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendukung pelestarian budaya wayang. Pagelaran wayang ini merupakan salah satu metode sosialisasi Empat Pilar MPR. Kali ini, wayang dibawakan oleh Dalang Ki Tri Hartanto dengan lakon "Joko Kembang Kuning". Sebelum menyaksikan pagelaran wayang beber, Hidayat Nur Wahid mengatakan MPR sudah sering melakukan sosialisasi melalui seni budaya.

"Apa yang dulu diwariskan nenek moyang bisa kita dekatkan lagi pada masyarakat melalui media yang akrab dengan rakyat," katanya, saat menyaksikan pertunjukan langka wayang beber di lapangan Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu malam (20/8).

Dengan pagelaran seni budaya ini, menurut Hidayat Nur Wahid, MPR telah melakukan dua hal yaitu pagelaran seni budaya menjadi bagian dari sosialisasi Empat Pilar dan MPR mendukung pelestarian budaya. "Keberadaan seni budaya seperti wayang beber, wayang kulit, golek, maka MPR ikut melestarikan dan menjaga kebudayaan luhur," ujarnya.

Wayang beber adalah jenis pertunjukan wayang yang menggunakan media kain (mori). yang berisi lukisan para tokoh sekaligus cerita wayang. Karena panjangnya lukisan maka kain (mori) harus digulung pada tiang di dua sisi dan hanya menyisakan bentangan kain berisi adegan yang sedang diceritakan dalang.

Disebut wayang beber karena si dalang harus membeber atau membuka gulungan kain dalam mementaskan lakon-lakonnya. Lakon berpijak pada cerita panji yaitu roman percintaan antara Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji.

Wayang ini sudah ada dan jauh lebih tua dari wayang kulit. Bagi sebagian orang wayang beber masih dianggap kramat. Keluarga ahli waris tidak mengizinkan sembarang orang melihat lembaran asli wayang beber. Jika terpaksa harus dilihat perlu ritual khusus. Selain HNW, beberapa anggota MPR yang hadir diantaranya Martri Agung (Fraksi PKS), Zainut Tauhid (Fraksi PPP), Mochammad Toha (Fraksi PKB) dan Sekjen DPD Sudharsono.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler