Jumat 19 Aug 2016 15:00 WIB

TB Hasanuddin, Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP: Gali Keterangan dari Para Sandera

Red:

Langkah apa yang harus dilakukan pemerintah setelah ada dua WNI sandera Abu Sayyaf yang berhasil melarikan diri?

Yang paling penting dilakukan permintaan penjelasan dan keterangan terhadap dua orang sandera yang berhasil melarikan diri tersebut. Mintalah data-data di mana kejadiannya, berapa jumlah pelaku penyanderaan tersebut, jalur mana saja yang dilewati, dan lain sebagainya.

Apa pentingnya data-data tersebut?

Data-data tersebut kemudian dikoordinasikan dengan Pemerintah Filipina untuk membantu proses pembebasan sandera. Jadi, Pemerintah Filipina kan sedang melakukan upaya-upaya pencarian dan pembebasan.

Bagaimana dengan nasib sandera yang lainnya? Setelah kaburnya dua WNI, apakah pengamanan oleh kelompok Abu Sayyaf akan lebih ketat?

Memang secara konsekuensi logisnya, pengamanannya akan lebih ketat. Kita tetap saja karena kita tidak bisa masuk dan tidak dapat izin dari Pemerintah Filipina, ya sebaiknya kita tetap mengikuti aturan-aturan. Caranya ya bisa dengan diplomasi atau dengan cara kekeluargaan.

Soal ada ancaman dari kelompok Abu Sayyaf ini untuk memenggal sandera lainnya, bagaimana sebaiknya sikap pemerintah?

Kalau melalui kontak-kontak kekeluargaan, saya kira masih bisa lah dilakukan pendekatan. Apalagi, kita kan sesama Muslim, kemudian mereka yang disandera kan bukan bosnya. Mereka kan cuma pekerja.

Bagaimana dengan kemungkinan untuk menerjunkan pasukan melakukan operasi pembebasan terhadap para sandera?

Ada beberapa alasan. Pertama kan kita belum dapat izin dari Pemerintah Filipina untuk menjalankan operasi pembebasan. Kedua, tingkat risiko. Jadi, sekalipun mendapat izin, harus dipikirkan sedemikian rupa. Apakah nanti ketika dilakukan operasi pembebasan, malah tidak dibunuh para sandera ini.

Maka dari itu, harus dipikirkan dengan penuh pertimbangan jika pun nantinya bisa melakukan operasi pembebasan. Cara terbaik adalah melakukan pembebasan dengan cara kekeluargaan.    Oleh Dadang Kurnia, ed: Fitriyan Zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement