Selasa 16 Aug 2016 18:00 WIB

Semangat Nasionalisme Lewat Gim

Red:

Inspirasi itu datang ketika tempat indekos Irwanto terletak tak jauh dari sebuah Sekolah Dasar (SD). "Ke be tulan saya dan rekan sering men dengar para siswa menyanyikan lagu nasional," ujar Irwan, sapaan akrab pria ini.

Dia pun berpikir, akan sangat menarik jika ini tertuang dalam sebuah gim. Irwan dan rekannya kemudian mendatangi tim desain. Setelah membuat beberapa desain, gim menebak lagu nasional Indonesia dirasa cukup menarik untuk dikembangkan.

Tanpa kerepotan berarti, versi beta Tebak Gambar Clue sudah hadir sejak awal Agustus lalu. Tampaknya, Irwan dan tim tak ingin berlama-lama merilis gim terbaru dengan nuansa semarak Kemerdekaan RI. Tujuan tim Irwanto adalah menghadirkan mobile apps game yang mampu mengajak pemain mengingat kembali lagu-lagu nasional kebangsaan Indonesia.

Gim Tebak Gambar Clue akhirnya resmi rilis pada 8 Agustus lalu. "Kami merasa waktunya tepat merilis gim karena berte patan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia," ujar Irwan menjelaskan. Semen tara versi iOS baru akan dirilis pada pertengahan Agustus , setelah lulus verifikasi App Store.

Tebak Gambar memang tidak sulit mengembangkan gim besutan mereka. Bahkan, mobile apps game pertama mereka, Tebak Gambar, sudah memiliki pengunduh lebih dari 13 juta orang. Para pengunduh tidak hanya dari dalam Indonesia saja, tapi orang Indonesia yang tinggal di negara lain juga mengunduh gim tersebut.

Cerita inspiratif serupa juga datang dari Educa Studio. Bahkan, untuk mereka, inspirasi itu datang hanya berselang beberapa pekan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 2015. Ide awalnya pun sederhana, balap karung. "Ide ini terjadi secara spontan," ujar Chief Executive Officer (CEO) sekaligus pendiri Educa Studio, Andi Taru Nugroho.

Namun, ide sederhana itulah yang menggerakkan Educa Studio, perusahaan developer dan pembuat gim asal Salatiga, Jawa Tengah. Mereka pun membuat gim balap karung di platform android. Mengapa balap karung? Di daerah Jawa Tengah, permainan terse but begitu populer. Be berapa anggota tim game maker juga akrab dengan perlombaan tersebut.

Sayang, saat ini balap karung semakin mere dup eksisten sinya. Itu sebabnya Educa Studio ingin mem per kenalkan kem bali keramaian perlombaan balap karung dalam sebuah mobile apps game. Balap karung merupakan casual mobile apps game yang bisa dimainkan semua umur. Kebetulan, saat itu ada beberapa pekerja magang dan tertarik membantu membuat aplikasi permainan balap karung. Dan, hadirlah mobile game Lomba Lompat Karung yang sengaja dibuat sebagai bentuk kontribusi Educa Studio dalam perayaan Kemerdekaan RI.

Tidak butuh waktu lama dalam proses pembuatannya. Gim Lomba Lompat Karung dikemas sederhana, tapi tetap menarik untuk dimainkan. Dalam proses pengem bangannya, aplikasi melibatkan tim dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Desain Art Educa Studio. Lomba Lompat Karung pun resmi rilis di Play Store sejak 16 Agustus 2015. Hanya saja, Educa Studio tidak mengem bang kannya pada perangkat iOS.

Respons pemain pada tahun lalu cukup memuaskan. Hingga kini gim tersebut sudah diunduh lebih dari 4.000 orang. Berkat respons positif tersebut, Educa Studio membuat Lomba Lompat Karung dalam versi terbarunya tahun ini. "Target kami tahun ini pengunduhnya bisa lebih banyak," kata Andi.

Saat ini, sebagai developer sekaligus game maker, Educa Studio merasa kebebasan membuat gim di Indonesia sudah cukup merdeka. Perkembangan gim juga kian marak di dalam negeri. Pemerintah juga sudah mendukung pertumbuhan mobile game lokal melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).

Lewat gim juga, rasa nasionalisme bisa dibentuk, terutama untuk generasi sekarang yang cenderung akrab dengan gawai. Mobile game bisa menjadi salah satu penyalur informasi untuk memperkenalkan suasana peringatan Kemerdekaan RI pada masa lalu. Sedangkan, bagi Irwan dan tim, gim menjadi sebuah sarana hiburan untuk berbagi pesan. Tebak Gambar Clue misalnya. Ketika masih rilis dalam versi beta, respons yang diberikan pemain cukup baik. Bahkan, mereka antusias menebak lagu nasional dengan cara mencari di Google apabila tidak ingat lirik.

Hal tersebut akan memberikan sebuah semangat nasionalisme agar tidak melu pakan tanah air. Sementara bagi anak-anak, gim tersebut bisa membantu mereka mengingat lagu nasional, tapi dengan cara menyenangkan. Dan, satu hal yang pasti, "Gim buatan Indonesia tidak kalah dengan produk luar," ungkap Irwan.    rep: Nora Azizah, ed: Endah Hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement