Ahad 31 Jul 2016 17:59 WIB

Rumah Faye, Kampanye Sekaligus Penyelamatan Anak Korban Perdagangan

Faye Hasian Simanjuntak saat peluncuran kampanye
Foto:

Eksploitasi seksual anak merupakan tujuan terbesar dalam perdagangan anak di Indonesia. Tujuan berikutnya adalah kerja paksa, bekerja di tempat-tempat berbahaya dan perdagangan organ tubuh. Kemiskinan, putus sekolah, kemajuan informasi dan teknologi, lemahnya penegakan hukum dan perkembangan pariwisata yang pesat merupakan beberapa faktor semakin maraknya perdagangan anak.

"Setelah beberapa bulan riset, akhirnya pada 16 Oktober 2013 Rumah Faye didirikan," ujar Faye.

Dalam kegiatanya Faye mengaku tidak segan untuk terjun langsung. Terutama saat menyebarkan pesan serta pendidikan seks terhadap anak yang notabene adalah seusianya. Karena itu dalam penyampaiannya ia selalu berusaha menghadirkan suasana layaknya pertemanan.

"Aku anak remaja jadi mereka aku anggap aja sebagai temen. Awalnya mungkin akan sedikit susah, karena seperti yang dikatakan tadi, bahwa pendidikan seks masih hal yang tabu," kata dia.

Selain pencegahan, Rumah Faye juga berperan dalam hal pembebasan anak-anak korban perdagangan. Namun untuk hal ini Faye mengaku tidak bisa terjun langsung terlalu jauh mengingat kondisi di lapangan yang tidak sepenuhnya aman.

"Aku pernah ketemu dengan anak-anak korban perdagangan dan dengar cerita mereka. Tapi yang ada aku jadi nggak bisa tidur, jadi untuk pembebasan aku tunggu dewasa," ujar Faye.

Karena hal itu pula Faye pernah diragukan sanggup menjalankan segala kegiatan di Rumah Faye. Ia dianggap sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa namun tidak tahu harus menolong apa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement