Kamis 28 Jul 2016 07:00 WIB

Cerita Obat Kuat dari Cina Rajai Jakarta

Obat kuat yang ditawarkan di internet (ilustrasi)
Foto:

Agak ke belakang lagi, pada zaman Belanda juga ada iklan-iklan semacam itu. Seperti di Harian Bentara Hindia (terbit 1921) ada iklan sebuah buku mengenai hubungan suami-istri. Tapi saya sendiri tidak tahu apa arti Wet dan Rrasia -- judul buku itu. Buku itu dicetak tebal, kentara dari isi iklan: Harga satoe boekoe tebel dan format bewsar 15 golden tambah ongkos kirim. Pesanan yang disertakan oewangnya, ongkos kirim frij.

Masih iklan obat kuat, ada judul yang tidak tanggung-tanggung, Sjorga Doenia. Coba simak isinya: Satoe waktoe toean perlu boeka adalah djagonja dalam pertoeloengan yang teroetama boeat orang lelaki jang tidak dapat perindahan tjoekoep dan sempoerna oleh orang perempoean. Tanggoeng lantes terboekti menjenangken bagi jang pake. Ini obat satu does coema 5 (goelden) dan bisa pake 15 atawa 20 kali. Boeat yang beli 5 does bisa dapet potongan 20 persen.

Rupanya sejak tempo doeloe kaum hawa sudah mendambakan agar memiliki bentuk tubuh langsing dan indah. Sikmaklah iklan di Majalah Sin Po pada Agustus 1930: Mode sekarang tidak iidzinkan lagi orang berperoet gendoet. Toean-toean dan njonja-njonja akan merasa girang yang kita sedia sematjam band peroet yang dinamaken MAS (Modern Abdominal Supporter). MAS dengan goemilang berhasil ilangkan peroet gendoet, peroet monjong atawa peroet yang bagaimana besar. MAS djoega bikin itu kita poenya badan jadi lempeng.

Rupanya, ketika itu istilah langsing belum dikenal. Sehingga ibu-ibu ingin sekali badannya jadi lempeng. Produk MAS yang gencar diiklankan belum tentu jelas khasiatnya. Tapi, yang pasti iklan semacam itu kini merebak di televisi. Jadi roda zaman memang selalu berputar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement