Badan HAKI Dinilai Bisa Dorong Ekonomi Kreatif

Selasa , 26 Jul 2016, 13:44 WIB
Anang Hermansyah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anang Hermansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan Badan Hak Karya Intelektual (Haki) yang independen dinilai bisa mendorong ekonomi kreatif. Anggota Komisi  X DPR RI Anang Hermansyah mengatakan presiden seharusnya mendorong pembentukan (Haki) yang independen dan terpisah dari Kementeran Hukum dan HAM.

"Terlebih dalam Pansus Paten dan Merek DPR RI, telah dipastikan tidak ada badan merek dan paten. Oleh karenanya, keberadaan Badan Haki mendesak untuk dikonkretkan," kata Anang, dalam konferensi persnya, Selasa (26/7).

Anang menyebutkan, terdapat tiga keuntungan bila Badan Haki dibentuk secara independen. Menurut dia, akan terjadi pemangkasan birokrasi bila Haki terpisah dari Kementerian Hukum dan HAM.

"Kalau pakai format seperti saat ini berupa Direktorat Jenderal (Ditjen) yang di bawah Kementerian, akselerasinya jadi lambat karena melalui birokrasi yang rumit," urai Anang.

Keuntungan kedua, lanjut Anang, bila Badan Haki terbentuk, akan bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif. Dia menilai, Badan Haki sebagai hulu yang mengurus hak cipta, merk, paten, desain dan lainnya, sedangkan Bekraf sebagai hilir yang berujung pada industri kreatif.  

"Konektivitas kedua lembaga ini saya meyakini akan memunculkan kerjasama yang bagus. Ujungnya akan menjadikan industri kreatif surplus," tegas Anang.  

Anang melanjutkan, bila Badan Haki terbentuk, keuntungan ketiga yang akan didapat akan memudahkan koordinasi antarlembaga dalam urusan karya intelektual. Menurutnya, Badan Haki dapat bergerak lebih lincah dalam urusan karya intelektual.

Dia mencontohkan, bila Badan Haki terbentuk, persoalan sosialisasi ke stakeholder akan lebih maksimal. Tidak sekadar itu, Anang juga menyebutkan penegakan Haki akan jauh lebih maksimal.

Di bagian lain, musisi asal Jember ini mengatakan bentuk Badan Haki bisa di bawah Presiden langsung atau di bawah koordinasi kementerian terkait seperti Kementerian Perindustrian atau Kementerian Hukum dan HAM.

"Kurang lebih posisinya mirip Bekraf yang koordinasi dengan Kementerian Pariwisata. Tapi bentuknya bukan direktorat melainkan badan independen yang berkoordinasi dengan kementerian," katanya.

Dia meyakini bila Badan Haki terbentuk secara independen, akan menggairahkan ekonomi kreatif dan mempercepat akselerasi. Hambatan di lapangan yang selama ini muncul dalam persoalan karya intelektual dan ekonomi kreatif diyakini akan terurai.