Sabtu , 23 Jul 2016, 19:55 WIB

Kementan Bantu Petani Toba-Samosir Tingkatkan Produksi

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Hazliansyah
Antara/Dedhez Anggara
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melihat proses panen padi menggunakan mesin Combine Harvester saat panen raya di Cikedung, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (30/3).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melihat proses panen padi menggunakan mesin Combine Harvester saat panen raya di Cikedung, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR, SUMATRA UTARA -- Kementerian Pertanian memberikan sejumlah bantuan berupa bibit, traktor dan pupuk kepada petani di Kabupaten Toba-Samosir.

"Kami memberikan bibit Jagung untuk 5 ribu hektar sawah, termasuk bibit dan pestisida. Semuanya gratis," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Sabtu.

Selain itu, Kementan juga memberikan 100 lebih traktor baik ukuran kecil maupun besar. Amran mengapresiasi peningkatan produksi petani Samosir, yang dulu hanya satu kali tanam, sekarang sudah dua kali tanam dalam setahun.

Menurutnya, sekarang sudah ada paradigma baru, yaitu kalau sesuatu bisa dipermudah kenapa mesti dipersulit. Oleh karena itu, pemerintah mengubah total regulasi yang ada. Hal tersebut menunjukan bagaimana pemerintah selalu berada di sisi petani, dan bukan sekadar janji tapi kerja.

Amran mengatakan jika produksi sudah meningkat, maka Amran yakin Indonesia bisa swasembada pangan. Saat ini dirinya mengaku sulit menahan laju impor. Sejak 2015 pihaknya telah melakukan perubahan total, terutama pertanian dengan sistem mekanisasi, serta pembangunan 3 juta irigasi tersier dan memperbaiki tata niaga.

Dampaknya, lanjut dia, saat ini impor jagung sudah turun sebesar 47 persen. Padahal, sebelumnya penurunan hanya terjadi sekitar satu sampai dua persen atau bahkan malah meningkat.

"Impor tidak akan masuk selama petani produktif. Kami bangga petani samosir dengan semangat telah dibuktikan dan diimplementasikan di masyarakat. Sehingga, kami memberikan batuan jagung, pupuk untuk 7.500 hektare sawah dari pemerintah pusat," ucap dia.

Dirinya berharap, peningkatan produksi ini terus dilanjutkan supaya Indonesia bisa menekan impor. Sebab, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara.


Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan