Pemerintah Diminta Antisipasi Tingginya Permintaan Hewan Kurban

Sabtu , 23 Jul 2016, 10:17 WIB
Para siswa SD Bosowa Bina Insani menyaksikan sebagian hewan kurban yang dikumpulkan oleh siswa dan orang tua siswa.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Para siswa SD Bosowa Bina Insani menyaksikan sebagian hewan kurban yang dikumpulkan oleh siswa dan orang tua siswa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI dari FPKS Akmal Pasluddin meminta pemerintah untuk mengantisipasi tingginya permintaan terhadap sapi dan kambing menjelang Hari Raya Idul Adha. Sebab momen Idul Adha dapat menjadi pembuktian pemerintah kepada masyarakat untuk mendapatkan dua hewan ternak tersebut dengan harga terjangkau.

"Kemudahan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sapi dan kambing untuk dijadikan kurban, diharapkan dapat sedikit memberi kepuasan kepada kinerja pemerintah. Saya sudah memperhatikan, truk-truk pengangkut sapi sudah bergerak dari daerah sentra sapi menuju kota-kota besar terutama Jakarta dan sekitarnya," katanya, Sabtu, (23/7).

Namun, ujar Akmal, untuk pengangkutan antar pulau melalui kapal laut pihaknya  belum sempat mengecek. Meski demikian ia akan terus akan memantau sebagai pengawasan.

Belum berhasilnya pemerintah dalam mengelola sebaran daging sapi sesuai kebutuhan pada tiap wilayah di Indonesia memicu gejolak harga daging yang tinggi pada daerah-daerah tertentu terutama Jabotabek. Kekurangan stok pada daerah padat permintaan membuat gejolak harga yang berpengaruh pada keresahan secara nasional.

"Situasi buruknya manejemen logistik daging telah banyak dimanfaatkan beberapa importir untuk mengklaim bahwa kebutuhan daging dalam negeri kurang sehingga diperlukan impor daging sapi dari luar negeri," kata Akmal.